Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak delapan orang penyandang disabilitas fisik asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendapatkan kaki palsu dari PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Minangkabau.
Kepala Dinas Sosial Agam, Villa Erdi di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan ke delapan orang itu atas nama Rahmat Hidayat, Salma Khairinisa, Deki, Dwizul Andi Putra, Marleni Devita, Sukri Wahyudi, dan Junaidi.
"Mereka telah melakukan pengukuran kaki palsu di PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandara Internasional Minangkabau, Rabu (12/11)," katanya didampingi Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Agam, Hasneril
Ia mengatakan Dinas Sosial Agam turut memberikan pendampingan langsung kepada penerima bantuan kaki palsu bentuk tanggung jawab moral dan dukungan nyata.
Kehadiran tim pendamping bertujuan memastikan proses pengukuran berjalan lancar, serta memberikan motivasi kepada para penerima manfaat agar terus semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Ini bentuk kehadiran layanan sosial yang berkeadilan dan menyentuh langsung ke masyarakat," katanya.
Ia mengatakan bantuan tersebut wujud kepedulian sosial dan sinergi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha.
Bantuan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Angkasa Pura Indonesia yang bertujuan membantu masyarakat penyandang disabilitas, agar dapat kembali beraktivitas secara lebih mandiri.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandara Internasional Minangkabau atas kepeduliannya terhadap masyarakat Agam. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberi manfaat luas bagi warga penyandang disabilitas,” katanya.
Bantuan diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi para penerima untuk kembali bekerja, bersosialisasi, dan berkontribusi di tengah masyarakat.
“Bantuan kaki palsu ini bukan hanya memberikan fasilitas fisik, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri dan semangat hidup para penyandang disabilitas,” katanya.
Dinas Sosial Agam berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun dunia usaha, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif.
“Kami akan terus hadir dan mendampingi masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, semakin banyak pihak yang tergerak bersama untuk berbagi kebaikan,” katanya.
