Kota Padang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan Deloitte kelompok Gen Z dan milenial mempunyai kepedulian yang tinggi dalam pengelolaan keuangan.
"Selain mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan keuangan, Gen Z dan milineal ini juga cakap dalam pemanfaatan kecerdasan buatan serta isu perubahan iklim," kata Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK RI Sophia Wattimena di Universitas Andalas, Kota Padang, Rabu.
Sophia mengatakan kepedulian para Gen Z dan milenial terhadap pengelolaan keuangan tersebut tercermin dari gaya hidup yang minimalis, penggunaan alat atau transaksi keuangan digital dan lain sebagainya.
Ia mengatakan bagi kedua kelompok generasi ini, keputusan finansial bukan hanya bersifat transaksional, melainkan pilihan moral dan reputasional yang mencerminkan keyakinan, prioritas serta aspirasi mereka untuk masa depan. Sederhananya, mereka mempunyai perspektif apa dampak pilihannya terhadap bumi, masyarakat dan masa depannya.
Dalam kuliah umumnya, Sophia mengatakan merujuk pada survei yang sama sekitar 40 persen responden Gen Z dan milenial, memilih menolak pekerjaan karena bertolak belakang dengan etika, keyakinan dan kepribadian mereka.
Kemudian, menurut survei IDN Research Intitute anak muda di Indonesia memiliki ketertarikan terhadap isu-isu sosial, lingkungan hingga politik. Hal ini pada dasarnya juga berlaku umum di beberapa negara di dunia.
Namun, ia mengatakan yang menarik dari survei itu ialah sekitar 40 persen responden anak muda yang memilih menolak bekerja karena tidak sesuai dengan keyakinan, etika dan kepribadian mereka.
"Ini sesuatu yang baik karena ada idealisme, ada bibit-bibit integritas yang bisa dipupuk dan dipertahankan sampai nanti mereka memasuki dunia kerja," ujarnya.
