Dinkes Kota Solok perkuat sistem pelaporan cepat kematian ibu dan bayi

id Dinas Kesehatan, Kota Solok, Sumbar, sistem, pelaporan cepat, kematian, ibu bayi

Dinkes Kota Solok perkuat sistem pelaporan cepat kematian ibu dan bayi

Dinas Kesehatan Kota Solok saat menggelar Pertemuan Validasi Data Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tahun 2025 melalui sistem digital Maternal Perinatal Death Notification (MPDN). ANTARA/HO-Diskominfo Solok.

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat, memperkuat sistem pelaporan cepat kematian ibu dan anak melalui sistem digital Maternal Perinatal Death Notification (MPDN).

Kepala Dinkes Kota Solok Ardinal di Solok, Senin, menekankan pentingnya pengelolaan data yang akurat dan berkesinambungan sebagai dasar perencanaan kebijakan kesehatan berbasis bukti.

“Upaya kita memperkuat sistem pencatatan dan pelaporan kematian ibu dan bayi. Melalui data yang valid, kita dapat merespons setiap kasus dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan penguatan sistem MPDN diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sekaligus mempercepat tindakan terhadap kasus kematian maternal dan perinatal.

MPDN merupakan aplikasi pelaporan kematian maternal dan perinatal yang telah digunakan di Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Sistem ini memanfaatkan teknologi informatika untuk melaporkan kasus kematian secara cepat, terstruktur, dan akurat, serta dilengkapi dengan analisis statistik sederhana guna mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.

Melalui MPDN, kata dia, setiap kasus kematian maternal dapat dilaporkan sedini mungkin, termasuk pelaporan kematian nol bagi fasilitas kesehatan yang tidak mencatatkan kasus, sehingga seluruh wilayah tetap termonitor secara menyeluruh.

Sebelumnya dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, Dinkes Kota Solok menggelar Pertemuan Validasi Data Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tahun 2025 melalui sistem digital MPDN.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang terdiri atas perwakilan rumah sakit se-Kota Solok, bidan praktik mandiri, penanggung jawab klaster di puskesmas, serta petugas puskesmas pembantu (pustu).

Tujuannya adalah memperkuat validasi dan integritas data program KIA, sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pengelolaan serta pemanfaatan sistem informasi berbasis digital.

Dokter Spesialis Anak RS M Natsir Solok Fatmah Sindi menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi MPDN dalam evaluasi mekanisme rujukan ibu dan bayi. Ia menilai rujukan yang tepat dan sesuai kelas rumah sakit berperan besar dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Pemanfaatan MPDN bukan hanya soal pelaporan, tetapi juga menjadi alat untuk evaluasi kualitas layanan dan sistem rujukan antar fasilitas kesehatan,” katanya.

Selain itu, data yang akurat, terkini, dan terintegrasi, lanjutnya, merupakan kunci utama dalam penyusunan intervensi yang efektif untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Data bukan sekadar angka, tetapi dasar untuk menyelamatkan nyawa. Dengan informasi yang valid, kita bisa merancang kebijakan dan intervensi yang benar-benar tepat sasaran,” tuturnya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.