Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, merehabilitasi sejumlah ruangan dan prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota itu dengan didukung sejumlah perusahaan tambang batu bara melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, di Sawahlunto, Senin menyampaikan ada tiga perusahaan tambang yang berpartisipasi dalam program ini yaitu PT Miyor Prima Abadi yang merehabilitasi tiga kamar ruangan VIP.
"Kemudian PT. Dasrat Sarana Arang Sejati bantu memperbaiki gazebo dan plang IGD, setelah itu CV BMK yang merehabilitasi satu kamar VIP. Serta ditambah satu perusahaan konstruksi CV Bintang Spartan yang melakukan perbaikan plafon," ujarnya merinci.
Dia berterima kasih atas kepedulian perusahaan tambang lokal tersebut dalam berkolaborasi membenahi fasilitas layanan kesehatan.
Ia menyebut pengerjaan rehabilitasi ruangan dan prasarana segera dimulai pekan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat mutu dan kenyamanan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Langkah ini penting untuk memastikan fasilitas kesehatan di Sawahlunto terus meningkat, baik dari sisi kenyamanan pasien maupun mutu layanan yang diberikan,” katanya.
Direktur RSUD Sawahlunto dr. Ardian Amri menjelaskan bahwa perkiraan biaya rehabilitasi untuk setiap kamar VIP mencapai Rp70 juta hingga Rp80 juta, tergantung tingkat kerusakan dan kebutuhan fasilitas tambahan.
“Rehabilitasi ini mencakup perbaikan struktur, interior, serta fasilitas penunjang agar ruang VIP memiliki standar kenyamanan dan fungsi layanan yang lebih baik bagi pasien,” katanya.
Perwakilan perusahaan tambang Revanda Utami Vininta menyampaikan bahwa dukungan CSR ini menjadi bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga hubungan baik antara dunia usaha dan pemerintah daerah.
“Program ini menjadi bukti nyata bahwa perusahaan tambang hadir untuk memberi arti dan manfaat bagi lingkungan sekitar,” kata dia.
Sementara itu, Haji Idris dari PT Miyor Prima Abadi menambahkan bahwa langkah membantu Pemkot Sawahlunto dilakukan karena pihaknya memahami keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
“Kami melihat Pemko tengah menghadapi keterbatasan dalam kondisi APBD sekarang, jadi kami ikut membantu melalui CSR agar pelayanan publik tetap berjalan maksimal,” kata dia.
Wali Kota Riyanda menegaskan, kolaborasi Pemko dengan dunia usaha menjadi bagian dari prinsip kerja Sawahlunto Maju yang adaptif, responsif, dan berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan fasilitas publik berbasis kemitraan.
Program rehabilitasi fasilitas kesehatan ini juga sejalan dengan kebijakan nasional Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam memperkuat kualitas layanan kesehatan dan sosial di seluruh wilayah Indonesia.
