Padang (ANTARA) - Siapa sangka harga emas yang terus naik setahun terakhir, membawa berkah bagi Wariati, Nasabah Pegadaian Cabang Syariah Padang, Sumatera Barat.
Pada tahun 2023 lalu, Yanti sapaan akrab perempuan berusia 47 tahun ini biasa disapa, menyicil emas seberat 50 gram di Pegadaian, sebagai tabungan persiapan untuk berangkat haji.
Sebelumnya pada tahun 2021, dirinya dan suami Junaidi sudah terlebih dahulu mendaftar haji melalui pembiayaan Pegadaian, dengan jaminan emas 3,5 gram per orang, dan ia lunasi sekitar 1,5 tahun.
"Awalnya setelah pembiayaan haji lunas, saya menyicil emas di Pegadaian, tujuannya untuk biaya pelunasan haji saya. Kalau sudah lunas, rencana saya menyicil emas lagi untuk pelunasan biaya haji suami," katanya.
Namun, ia tak mengira sejak setahun terakhir harga emas yang terus naik secara signifikan, membuat nilai tabungan emas yang dicicilnya ikutan naik, sehingga emas 50 gram yang dicicilnya tersebut, sudah bisa melunasi biaya pelunasan hajinya dan suami.
"Dulu saat saya beli awal tahun 2023, harga emas 50 gram itu sekitar Rp48 juta. Sekarang di bulan Oktober 2025 ini, harga emas 50 gram, sudah mencapai seratus juta lebih, jadi bisa pergi haji berdua," ungkapnya.
Kini setelah lunas, Yanti juga melanjutkan menyicil emas kembali dengan berat 25 gram. Cicilan emas tersebut, ia niatkan agar bisa mendaftarkan haji untuk anaknya.
Yanti yang memiliki usaha membuat aneka kue ini berprinsip, jika tidak menabung emas dari sekarang, akan susah memiliki emas.
"Kita kan bukan orang kaya, kita hidupnya pas-pasan, jadi saya berprinsip membeli emas dengan cara menyicil," lanjutnya.
Menyicil emas untuk pelunasan biaya haji, juga menjadi pilihan Selly Farisa, dan suaminya Kholil Mayadi.
Selly yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan pembiayaan, telah mendaftar haji bersama suami pada tahun 2014 lalu.
"Perkiraan saya nanti berangkat haji kira-kira sekitar tiga tahun lagi, antara 2028 atau 2029. Jadi untuk biaya pelunasan haji, saya memilih untuk menyicil emas bersama suami masing-masing 25 gram, dengan tenor tiga tahun," katanya.
Selly yang saat ini berusia 42 tahun, mengaku memang suka membeli emas untuk investasi tapi dalam bentuk emas fisik.
Namun, sekarang setelah tahu Pegadaian memiliki aplikasi Tring, yang memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi jual beli emas, dirinya mengaku mulai tertarik untuk membeli emas digital.
"Dengan kesibukan kerja, aplikasi Pegadaian memudahkan saya untuk membeli emas, tanpa harus datang ke Pegadaian," ungkapnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Padang, Edy Oktafiandi, menyambut baik produk cicil emas Pegadaian, yang ditujukan untuk membantu mempermudah calon jemaah haji melunasi biaya haji.
"Ini bentuk muamalah yang sesuai sekali dengan syariah, karena tidak ada lagi yang namanya bunga, tapi adanya nilai manfaat dari nilai emas yang dicicil," katanya.
Ia menjelaskan cicil emas untuk pelunasan haji dibolehkan dalam islam.
"Zakat harta saja boleh dibayarkan tidak harus menunggu selama satu tahun nisabnya, tapi ketika misalnya ada petani saat panen, dia bisa menyicil zakat mereka. Nah cicil emas sama dengan ini," jelasnya.
Menurutnya kalimat istitha'ah dalam Al-Qur'an sifatnya sangat umum, yang diawali dengan kemampuan untuk mendaftar haji karena sudah memiliki uang sebesar Rp25 juta.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Syariah PT Pegadaian CPS Padang, Edo Pratama, mengatakan produk cicil emas untuk pelunasan biaya haji, merupakan produk baru Pegadaian.
"Program ini diinisiasi oleh Kemenag karena masih banyak masyarakat yang kebingungan untuk melunasi biaya haji," katanya.
Dengan memfasilitasi pelunasan biaya haji calon jemaah haji melalui cicilan emas, Pegadaian juga membantu masyarakat dan calon jemaah yang masih kebingungan cara melunasi biaya haji. Ini adalah satu cara Pegadaian #mengEMASkanindonesia.
