Pariaman (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merehabilitasi Terminal Jati Tipe A di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) dengan anggaran sekitar Rp1,7 miliar guna meningkatkan kenyamanan penumpang yang menggunakan transportasi umum di fasilitas tersebut.
"Terminal Jati pada 2020 diserahkan kewenangannya ke pemerintah pusat, karena terminal ini cukup aktif maka kami dorong untuk direhabilitasi," kata Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Golkar, Zigo Rolando saat mengunjungi Terminal Jati Tipe A di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan pengerjaan rehabilitasi tersebut telah ditender dan diperkirakan pada pertengahan Oktober 2025 akan dimulai pengerjaannya.
Ia menyampaikan rehabilitasi tersebut tidak saja di loket pembelian tiket bus namun juga tempat ibadah dan lokasi pelaku usaha mikro kecil menengah berjualan.
Dengan rehabilitasi tersebut, lanjutnya dapat meningkatkan kenyamanan penumpang bus sebagai pengguna transportasi umum darat melalui fasilitas itu sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat menggunakannya.
Legislator daerah pemilihan Sumbar I tersebut berharap pengelola terminal dapat mengelola dan merawat infrastruktur itu dengan baik sehingga tidak saja tahan lama namun juga tetap terlihat bersih dan rapi guna meningkatkan kenyamanan masyarakat.
Kepala Seksi Prasarana Jalan Sungai Danau dan Penerbangan, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sumbar, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Elbryan mengatakan dana untuk rehabilitasi di Terminal Jati mencapai Rp1,7 miliar.
"Itu untuk rehabilitasi bangunan fasilitas umum guna memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan kenyamanan di terminal," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya juga akan merapikan lokasi pedagang di kawasan terminal sesuai dengan permintaan Zigo guna mempercantik infrastruktur itu sehingga menarik masyarakat menggunakan infrastruktur tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad menyambut positif rehabilitasi yang akan dilaksanakan di Terminal Jati tersebut karena berdampak positif bagi daerah itu.
"Ini dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang bus, kalau sudah nyaman maka pengguna terminal ini juga meningkat," ujarnya.
Selain itu juga berdampak pada peningkatan perekonomian pelaku usaha yang berdagang di kawasan terminal.
