Simpang Empat (ANTARA) - Tim gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pasaman, Sumatera Barat menemukan anak yang terseret Pantai Sasak Farhan (14) dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (30/9) pagi sekitar pukul 10.05 WIB.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan saat ini sedang evakuasi ke rumah duka di Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisia," kata Koordinator Pos SAR Pasaman (OSC) Novi Yurandi di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya korban ditemukan oleh tim gabungan 200 meter dari lokasi awal korban mandi-mandi bersama teman-temannya dengan kondisi mengapung.
Dia mengatakan saat pencarian tim gabungan yang terdiri dari anggota Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), anggota Polsek Pasaman, kelompok siaga bencana (KSB) Sasak dan Ramah Pasisia serta kelompok local hero dan masyarakat.
Saat pencarian, katanya, menurunkan peralatan, rescue car, LCR + Mopel, peralatan air, peralatan medis, alat komunikasi, drone dan peralatan lainnya.
Dia menjelaskan kejadian terseretnya korban berawal pada 29 September 2025 sekitar pukul 16.30 WIB korban pergi ke Pantai Sasak dan mandi- mandi, dan terseret ombak bersama temannya Nugi (12).
Sedangkan temannya Nugi selamat. Mendapat informasi itu masyarakat langsung melakukan pencarian pada Senin (29/9) hingga pukul 18.00 WIB. Namun korban tidak ditemukan dan Pos SAR juga ikut melakukan pencarian.
"Pagi ini pukul 07.30 WIB tim gabungan melanjutkan pencarian korban dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat berlibur di tepi pantai dan sungai karena saat ini cuaca ekstrem.
"Selalu waspada. Kepada orang tua diharapkan tetap mengawasi anak-anaknya jika bermain," katanya.
