Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan telah melakukan vaksinasi antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sapi sebanyak 2.925 dosis hingga saat ini.
"Tahap awal pada Maret terealisasi pada wilayah satu sebanyak 2.300 dosis di Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kecamatan Talamau dan Kecamatan Pasaman," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Afrizal di dampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan Ikhsan di Simpang Empat, Sabtu.
Sedangkan untuk wilayah dua mulai dari Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan Sungai Aua, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Parit, Kecamatan Ranah Batahan dan Kecamatan Sungai Beremas sudah tersalurkan 625 dosis.
"Saat ini stok atau ketersediaan vaksin masih tersedia sebanyak 1.375 dosis yang di UPT," katanya.
Menurutnya saat ini tidak ada ditemukan kasus PMK. Namun, pihaknya tetap waspada dan mengantisipasinya sejak dini.
Salah satu upayanya selain vaksinasi juga memantau lalu lintas masuk dan keluar hewan ternak sapi ke Pasaman Pasaman Barat.
"Setiap ternak sapi yang masuak atau keluar harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Khusus pedagang sapi diharapkan dagangannya harus memiliki SKKH," ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Ikhsan mengharapkan kepada peternak agar dapat memberikan informasi jika ada hewan ternak mereka yang sakit, agar petugas dapat memberikan penanganan lebih cepat.
"Dokter hewan di Pasaman Barat ada enam orang dan paramedik ada 16 orang, yang akan memberikan penanganan PMK," ujarnya.
Sebelumnya pada awal tahun pihaknya juga telah menyembuhkan lima sapi yang terjangkit PMK di Kecamatan Kinali.
"Kita juga terus memantau hewan ternak yang ada dan mengantisipasinya. Untuk Pasaman Barat populasi sapi mencapai 23 ribu ekor," sebutnya.
