Parik Malintang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memantau sejumlah sungai yang rawan banjir guna memastikan efektivitas normalisasi yang dilaksanakan pemerintah daerah bersama pihak berkepentingan dan masyarakat secara swadaya di sungai-sungai tersebut sepanjang 2025 .
"Dengan gotong royong tersebut memang sangat membantu pencegahan terjadinya banjir karena material penghambat aliran air dibersihkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Emri Nurman di Parik Malintang, Selasa.
Ia mengatakan meskipun sejauh ini sungai-sungai tersebut tidak menunjukkan air meluap yang menimbulkan banjir padahal hujan lebat sering mengguyur daerah itu namun pemerintah setempat akan terus memantau perkembangan efektivitas kegiatan guna dilakukan evaluasi.
"Di Sungai Batang Ulakan, biasanya sedikit saja hujan terjadi banjir, namun semenjak gotong royong alhamdulillah tidak terjadi banjir," ujarnya.
Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk sejumlah provinsi termasuk di Sumbar sehingga berpotensi terjadi banjir di kawasan tersebut.
Oleh karena BPBD melakukan terus pemantaun sebagai upaya mitigasi bencana serta melihat efektifitas pembersihan material sungai yang telah dilakukan sebagai bahan evaluasi mitigasi bencana banjir yang telah dilakukan di daerah itu.
Emri mengatakan gotong royong yang yang telah dilakukan yaitu membersihkan sedimen sungai dan material pohon yang menghambat aliran sungai. Adapun sungai dan waktu gotong royong dilakukan yaitu di Batang Ulakan pada April, selang beberapa bulan kemudian dilaksanakan di Sungai Batang Anai, dan terbaru aliran sungai di V Koto.
Sungai-sungai tersebut diketahui menjadi penyebab terjadinya banjir di sejumlah kecamatan di Padang Pariaman dalam beberapa tahun terakhir sehingga tidak saja mengganggu akses warga namun juga merendam rumah mereka.
Selain itu aliran irigasi di 2x11 Enam Lingkung juga menjadi penyebab terjadinya banjir di Sicincin namun hal tersebut sedang ditangani oleh dinas terkait di tingkat Pemerintah Provinsi Sumbar.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, bersama TNI, Polri dan sejumlah pihak lainnya membersihkan aliran Sungai Batang Ulakan secara swadaya sebagai upaya mengatasi banjir menahun yang terjadi di Kecamatan Ulakan Tapakis.
"Kami melibatkan sekitar 1.000 orang serta mengerahkan tujuh ekskavator baik yang standar maupun amfibi, truk, dan lainnya dari berbagai pihak untuk menyukseskan gotong royong akbar ini," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis saat pelaksanaan Gotong Royong Akbar di Ulakan Tapakis.
Ia mengatakan pihaknya menggunakan sumberdaya yang dimiliki pemerintah daerah itu, Balai Wilayah Sungai Sumatra V, perusahaan BUMN serta pihak swasta untuk membersihkan muara dari pasir, mengangkat sedimen sungai, dan membersihkan pohon yang mulai mempersempit sungai.
Ia menyampaikan karena sifatnya gotong royong maka pemerintah setempat tidak mengeluarkan anggaran dari APBD untuk menjalankan program dalam mengatasi banjir di kawasan itu.
