Padang Pariaman (ANTARA) - Tim Pengabdian Universitas Negeri Padang (UNP) mengembangkan inovasi Virtual Reality (VR) untuk memperkuat kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan komunitas sekolah dalam pendidikan mitigasi bencana di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.
Program ini berlangsung sejak Juni 2025, dengan serangkaian kegiatan pelatihan yang melibatkan perangkat nagari, anggota FPRB, serta guru dan siswa SMPN 1 Ulakan Tapakis.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Bayu Wijayanto, M.Pd. dari Departemen Geografi UNP, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkuat ketahanan masyarakat pesisir terhadap ancaman tsunami melalui integrasi teknologi digital.
“Kami tidak hanya mengenalkan teknologi VR, tetapi juga memastikan mitra di FPRB dan sekolah mampu mengoperasikan, merawat, sekaligus memanfaatkannya untuk edukasi kebencanaan secara berkelanjutan,” ujarnya saat pelatihan di Kantor Wali Nagari Ulakan, 21 Agustus 2025.
Program ini mencakup empat kegiatan utama, yakni pengembangan teknologi VR pada Juni–Juli, pelatihan operasional dan perawatan VR untuk FPRB pada 17 Juli, pelatihan teknologi geospasial dan pemahaman pemanfaatan VR dalam mitigasi bencana pada 21 Agustus, serta pelatihan pengembangan website perencanaan adaptasi dan mitigasi pada 26 Agustus 2025.
Ke depan, tim juga akan menyiapkan panduan digital dan cetak agar teknologi dapat digunakan secara mandiri oleh FPRB dan sekolah mitra.
Wali Nagari Ulakan, Ade Candra Saputra, ST, menyambut baik inisiatif UNP yang dinilainya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat pesisir.
“Nagari Ulakan berada di wilayah rawan tsunami. Kehadiran program ini membantu masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih siap dan terlatih menghadapi bencana,” katanya.
Sementara itu, Ketua FPRB Nagari Ulakan, Sunardi, SH, menilai program ini sebagai langkah nyata memperkuat kapasitas komunitas lokal. “Selama ini pelatihan evakuasi dilakukan secara manual. Dengan adanya VR, masyarakat dapat merasakan simulasi yang lebih nyata dan imersif, sehingga pemahaman jalur evakuasi semakin kuat,” ujarnya.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNP dan didukung serta didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pendanaan tahun 2025.
Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan, terdiri dari perangkat nagari, anggota FPRB, dan komunitas sekolah.
Program ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang pendidikan berkualitas, poin 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan, serta poin 13 tentang penanganan perubahan iklim.*

