Lubuk Sikaping (ANTARA) - Bupati Pasaman Welly Suhery mendampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meninjau proyek Geothermal di Equator Bonjol, Senin.
Bupati Welly Suhery mengatakan kehadiran Gubernur di lokasi eksplorasi sumber daya energi panas bumi tersebut merupakan sebuah bentuk dukungan dari pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
"Kita sangat apresiasi atas dukungan Pemprov Sumbar demi keberlanjutan proyek ini. Kita bersama-sama ingin pastikan bahwa proyek ini berjalan dengan baik dan bermanfaat," kata Welly Suhery.
Welly Suhery mengatakan dengan adanya potensi panas bumi yang ramah lingkungan ini bisa jadi sumber lapangan kerja baru bagi masyarakat Pasaman.
"Berkat dukungan pemerintah pusat pelaksanaan eksplorasi panas bumi bisa dilaksanakan didaerah ini. Untuk itu kita berharap adanya dukungan besar dari seluruh masyarakat agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik," katanya.
Ia memastikan bahwa potensi sumber daya alam yang ada bakal dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat.
"Makanya dilakukan monitor bersama hari ini agar seluruh tahapan dan persiapan eksplorasinya berjalan sesuai regulasi yang ada," katanya.
Gubernur Sumatera Barat menyampaikan kunjungan ke geotermal kali ini untuk memonitor perkembangan pelaksanaan yang dilakukan PT Medco dalam pengelolaan panas bumi di daerah Pasaman.
"Kita berharap pelaksanaanya tetap akan berlanjut. Karena ini merupakan program Nasional untuk ketahanan energi dan untuk meningkatkan investasi energi di Sumatera Barat," katanya.
Mahyeldi mengungkapkan bahwa untuk di Sumatera Barat ada 20 titik eksplorasi panas bumi. Geothermal di Bonjol ini merupakan yang terbaik di Sumatera Barat.
"Pemerintah daerah Propinsi Sumatera Barat sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah daerah terutama Bupati dan masyarakat Pasaman yang telah mendukung kegiatan eksplorasi panas bumi ini," katanya.
Ia meminta kepada pihak perusahaan agar senantiasa menjaga aspek lingkungan agar proyek ini berjalan sebagaimana mestinya.
Manejer PT Medco Sigit Widiatmico menjelaskan saat ini telah melakukan 50 persen dari seluruh pekerjaan eksplorasi produksi.
"Saat ini sedang dilakukan triling yang merupakan bobot terbesar dari seluruh pekerjaan. Dari seratus kendaraan yang masuk, sekarang sudah masuk 8 alat berat dan sisanya sedang dalam perjalanan dari Jakarta, Jambi dan Duri," katanya.
Sigit mengatakan rencananya pada minggu pertama bulan Agustus ini akan dilakukan pertama kali Spaking (pengeboran).
"Termasuk nantinya pada bulan Agustus ini juga akan hadir POD dari investor Medco termasuk POD dari Jepang yang nantinya akan memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan baik," katanya.
