Oleh karena itu Perbasi menilai ofisial pertandingan telah menjalankan tugasnya dengan baik di lapangan. Terbukti setelah dikeluarkannya RCS, pertandingan berjalan normal dan lancar.
Budi menegaskan sanksi yang diberikan oleh Perbasi kepada RCS bertujuan untuk mendidik pebasket siswa SMP tersebut untuk bersikap sportif dan memiliki karakter dalam berolahraga.
"Kami harap ini jadi pembelajaran bagi semua. Semoga RCS bisa belajar dari insiden ini. Sekali lagi tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga basket. Tidak ada ruang untuk bullying, kalau mau sikut-sikutan tonjok-tonjokan silakan olahraganya bukan basket, ada MMA," kata Budi.
Budi menegaskan bahwa Perbasi akan berusaha membuat kompetisi olahraga yang aman dan nyaman bagi setiap insan bola basket, baik itu pemain basket putra dan putri, wasit, bahkan suporter.
Insiden ini, kata Budi, akan jadi perbaikan tata kelola pertandingan bola basket di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perbasi tindak tegas pelaku pemukulan dalam kompetisi basket SMP