Jakarta (ANTARA) - Konferensi dan pameran sektor ketenagalistrikan terbesar di Asia Tenggara akan digelar dalam ajang bertajuk Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center pada 20-22 November 2024. Ajang yang diinisiasi oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) ini menjadi wadah utama bagi para pemimpin industri, ahli, dan inovator untuk berdiskusi serta memamerkan solusi inovatif dalam mendukung agenda transisi energi.
Ketua Umum MKI, Evy Haryadi, menjelaskan, ajang Electricity Connect mengusung tema “Go Beyond Power, Energizing The Future” sehingga Isu transisi energi dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan menjadi sorotan utama dalam pameran dan konferensi.
"Acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran teknologi mutakhir, tetapi juga forum kolaborasi global untuk mempercepat penggunaan EBT dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060," kata Evy.
Electricity Connect 2024 akan menghadirkan pembicara utama seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Wakil Ketua Korea Smart Grid Association Jae Won Chang, serta para akademisi dan perwakilan perusahaan multinasional. Para pembicara akan membahas tantangan dan peluang dalam mewujudkan transisi energi bersih.
Dengan lebih dari 500 exhibitor dan diperkirakan menarik 15.000 pengunjung, acara ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
"Melalui kolaborasi dan inovasi yang tercipta dari Electricity Connect 2024, Indonesia diharapkan makin siap mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan, mempercepat transisi energi bersih, serta berkontribusi pada ekonomi hijau baik di tingkat regional maupun global," tutup Evy.
Selaras dengan hal tersebut, PT PLN (Persero) mendukung penuh agenda Electricity Connect yang diinisiasi oleh MKI karena merupakan salah satu wadah sekaligus momentum yang tepat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan transisi energi di tanah air.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan perubahan iklim merupakan ancaman seluruh umat manusia, maka dalam menjalankan transisi energi dibutuhkan kolaborasi secara global.
“Perubahan iklim merupakan tantangan sekaligus masalah global sehingga tidak dapat diatasi dalam suasana kesendirian, oleh karena itu, Electricity Connect 2024 akan menjadi wadah sekaligus momentum yang sangat penting bagi komunitas global untuk berkolaborasi dalam menyelamatkan bumi,” pungkas Darmawan.