Pemkab: Persoalan stunting menjadi tantangan di Pasaman Barat

id Masalah stunting

Pemkab: Persoalan stunting menjadi tantangan di Pasaman Barat

Asisten Bidang Administrasi Umum Pasaman Barat Raf’an (tengah) saat melepas balon di momen peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-60 Tahun 2024 di Simpang Empat, Sabtu (16/11/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Pasaman Barat). 

Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menyatakan persoalan stunting serta kematian ibu dan anak masih menjadi tantangan di daerah ini.

"Upaya menekan stunting terus kita lakukan dan juga menekan angka kematian ibu dan anak. Data tahun 2023, angka stunting di Pasaman Barat sebesar 35,5 persen dan tahun ini turun menjadi 29,7 persen. Kepada seluruh insan kesehatan agar terus berkontribusi menjalankan program kesehatan," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Pasaman Barat Raf’an dalam keterangannya di Simpang Empat, Minggu.

Menurut dia, Hari Kesehatan Nasional Ke-60 tahun 2024 yang mengusung tema "Gerak Bersama, Sehat Bersama" harus menjadi dorongan bagi semua pihak, terutama insan kesehatan Kabupaten Pasaman Barat untuk menjalankan program kesehatan.

"Terima kasih atas dedikasi ilmu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan untuk masyarakat Pasaman Barat agar menjadi lebih sehat," katanya.

Ia mengapresiasi seluruh insan kesehatan yang telah bekerja keras memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada insan kesehatan, tenaga medis, organisasi profesi, akademisi, institusi pendidikan kesehatan, para kader kesehatan, serta pejabat dan pegawai Dinas Kesehatan yang telah berjuang mewujudkan masyarakat Pasaman Barat yang sehat. Mari kita bangun budaya hidup sehat demi tercapainya Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda menjelaskan peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini diharapkan dapat mensosialisasikan program kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan sektor swasta.

Dia menekankan pentingnya meningkatkan silaturahim sesama insan kesehatan, baik di Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, maupun klinik.

Ia juga menyoroti pentingnya mensosialisasikan program kesehatan kepada masyarakat, pemangku kebijakan, sektor swasta dan pemangku kepentingan lainnya, serta menjadikan gerakan masyarakat sebagai gaya hidup sehat.

"Mencegah itu lebih mudah daripada mengobati. Mari kita terapkan pola hidup sehat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, istirahat cukup, serta tidak merokok," katanya.