Bukittinggi (ANTARA) - Harga emas di pasaran mengalami kenaikan sejak satu pekan terakhir yang membuat daya jual masyarakat meningkat di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
"Naik sejak satu minggu lalu berkisar Rp 100 ribu per emas. Banyak warga yang menjual emas miliknya dan sebaliknya daya beli menjadi jauh berkurang sekitar 30 persen," kata seorang pedagang emas, Dedi, Rabu (30/10).
Pertokoan jual beli emas dan perhiasan yang berada di sekitar Taman Jam Gadang Bukittinggi tampak diramaikan dengan rutinitas penjualan emas itu.
Pedagang menyebut harga emas saat ini berada di angka Rp 1,38 juta per emas gram atau Rp 3,45 satu emasnya.
"Sedangkan emas 24 karat dijual Rp 1,34 juta per gram atau Rp 3,35 satu emas di luar biaya pembuatannya," kata Dedi.
Sementara untuk harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia mengalami lonjakan ke angka Rp1.560.000 per gram, setelah sehari sebelumnya harga jual emas Antam Rp1.535.000.
Harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Rabu (30/10) turut melonjak ke angka Rp1.412.000 per gram.
Menurutnya, biaya pembuatan untuk pembeli dikenakan Rp 20 ribu per emas dan disesuaikan dengan model dan tingkat kesulitan pembuatan.
Meningkatnya harga jual emas ini membuat warga memilih menjual perhiasan koleksi mereka.
"Lumayan menguntungkan, terlebih kondisi ekonomi saat ini sedikit rumit. Saya dua tahun sebelumnya membeli di harga Rp 9 juta dan kini bisa dijual hingga Rp 11 juta," kata seorang warga yang menjual emasnya, Neneng.
"Emas selain menjadi perhiasan, jika bijak mengelola juga bisa menjadi tabungan menjanjikan. Relatif selalu naik setiap saat," katanya menambahkan.