Padang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Andree Algamar menilai Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan relawan merupakan garda terdepan dalam penanggulangan bencana di daerah, karena itu dua komponen itu perlu memiliki kompetensi yang sesuai.
"KSB dan relawan yang tangguh dan memiliki kapasitas yang sesuai akan sangat membantu pihak BPBD untuk mengambil keputusan penanganan bencana secara cepat, tepat dan benar," ujarnya di Padang, Kamis, saat saat membuka pelatihan Kesiapsiagaan Bencana bagi KSB Tingkat Kecamatan di Padang.
Ia menyebut selama ini KSB dan relawan telah banyak membantu pemerintah daerah (pemda) dalam hal penanggulangan bencana.
Bahkan masyarakat yang tergabung sebagai relawan kebencanaan bekerja secara sukarela dan ikhlas, kata dia, termotivasi oleh kemauan sendiri serta tidak mencari upah dalam bentuk harta, benda, atau karir.
"Kami sangat mengapresiasi peran mereka yang selama ini terus bekerja tanpa pamrih," katanya.
Karena itu pemerintah mengambil peran untuk menciptakan KSB dan relawan tangguh melalui berbagai pelatihan.
"Dengan pelatihan yang difasilitasi oleh BPBD Kota Padang ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, komunikasi yang baik dan jejaring yang luas. Dengan itu terciptalah relawan yang berkualitas," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton menyampaikan pelatihan KSB yang dilaksanakan bertujuan membangun ketahanan masyarakat Kota Padang menghadapi potensi bencana.
"Dalam pelatihan ini akan diberikan wawasan dan juga pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan anggota masyarakat, terutama KSB di tingkat kecamatan," katanya.
Mengawali sambutannya Andree Algamar menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan dalam menyiapkan garda terdepan kebencanaan tersebut.