Padang (ANTARA) - Jika dilihat sepintas lalu, Ahmad Abdillah tidak ada bedanya dengan ratusan peserta ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham di Sumatra Barat (Sumbar).
Laki-laki berusia 19 tahun itu tampak menjalani proses registrasi untuk mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di kampus Universitas Putera Indonesia (UPI) YPTK Padang Selasa (22/10) siang.
Ia mengenakkan kemaja putih sebagai atasan, celana panjang hitam, kemudian sepatu yang juga berwarna hitam.
Namun jika dilihat secara teliti, barulah terlihat kejanggalan di kaki remaja asal provinsi Jambi tersebut.
Sepatu yang ia kenakan sejatinya bukanlah berwarna hitam, melainkan sepatu putih yang "disulap" jadi hitam menggunakan selotip.
Ketika ditanya Ahmad Abdillah menceritakan kalau dirinya tidak punya sepatu berwarna hitam, ia di Padang juga tinggal di indekos.
Keterbatasan biaya membuatnya tidak sanggup membeli sepatu baru, sedangkan keluarganya berada jauh di provinsi Jambi.
"Saya sudah coba meminjam sepatu teman di indekos, tapi ukurannya tidak ada yang muat dengan kaki saya," katanya.
Namun ia menolak pasrah pada keadaan, alih-alih menyerah Ahmad Abdillah lebih memilih memutar otaknya supaya menemukan solusi.
Walau bagaimanapun ia punya tekad yang kuat untuk mengikuti ujian SKD bersama peserta CPNS Kemenkumham lainnya.
Pada saat itulah ide tersebut muncul, ia langsung mencari selotip berwarna hitam untuk membalut sepatu putih yang dimiliki.
Walaupun tidak "ideal" secara visual maupun bentuk, namun idenya tersebut cukup ampuh untuk menyiasati persyaratan ujian.
Berkat kegigihannya itu akhirnya Ahmad Abdillah bisa melenggang masuk ke dalam ruang ujian tanpa terkendala.
Ia memang sempat menjadi perhatian beberapa peserta serta panitia ujian saat registrasi, namun itu tak masalah baginya selagi bisa ikut ujian.
Kisah pejuang CPNS Kemenkumham di Sumbar, balut sepatu dengan selotip hitam
