Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Padang meluncurkan Program SERENA untuk memperkuat ketahanan emosional narapidana perempuan, sejalan pembinaan humanis Kemenkumham.
Program berbasis Mindful Empowerment Approach itu mencakup empat aspek utama, yakni Self-Regulation, Self-Acceptance, Emotional Resilience, dan Nurturing Awareness. Pendekatan ini menggabungkan terapi kreatif seperti merajut, melukis, meditasi, hingga latihan pernapasan untuk membantu narapidana mengelola emosi dan kecemasan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Padang Susi Andriany Pohan, di Padang, Senin menyebut program tersebut merupakan bagian dari komitmen menghadirkan pembinaan yang tidak hanya berfokus pada keterampilan vokasional, tetapi juga pada kebutuhan psikologis.
“Program ini menjadi ruang pemulihan emosional agar warga binaan lebih siap menjalani reintegrasi sosial setelah masa pidana berakhir,” katanya.
Ketua tim SERENA UNP Raisqa Faadillah menambahkan, metode pendampingan dijalankan secara interaktif melalui sesi kelompok kecil, sharing session, hingga pemantauan mingguan.
“Dengan pendekatan yang terukur, kami yakin narapidana perempuan dapat memperoleh ketenangan dan kekuatan mental untuk menghadapi tantangan,” ujarnya.
Program telah melibatkan 15 warga binaan dan kini memasuki pertemuan ke-8.
Hasil awal menunjukkan sejumlah capaian nyata: peserta mulai terbuka mengekspresikan perasaan, lebih terampil mengendalikan emosi sederhana, berani menulis jurnal pribadi, hingga menemukan kembali ruang kebersamaan yang sehat. Sub-program Self-Regulation dan Self-Acceptance tercatat paling cepat dipahami, membantu mengurangi kejenuhan akibat rutinitas monoton serta rasa cemas karena jauh dari keluarga.
Salah seorang warga binaan mengungkapkan rasa syukurnya.
“Senang sekali ada kegiatan ini, rasanya hangat karena ada yang peduli. Saya jadi lebih bisa tertawa bersama teman-teman,” katanya.
Kasubdit Registrasi dan Bimbingan Masyarakat Ari Muzrahman menegaskan pentingnya keberlanjutan program sejenis.
"Pembinaan humanis ini sejalan dengan kebijakan Kemenkumham, sehingga ke depan diharapkan lebih banyak lapas mengadopsi praktik serupa,” ujarnya.
Program SERENA hadir sebagai sinergi dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan, serta menjadi wujud nyata kolaborasi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang menekankan pembinaan warga binaan secara komprehensif, humanis, dan transformatif.
Selain itu, inisiatif ini juga dipandang mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya rehabilitasi sosial, pemulihan psikologis, dan pemberdayaan manusia dalam sistem pemasyarakatan agar warga binaan dapat kembali berdaya dan produktif setelah bebas.
