Pariaman tingkatkan sosialisasi penggunaan pupuk organik

id Pemkot pariaman,Dppp pariaman,Persawahan pariaman

Pariaman tingkatkan sosialisasi penggunaan pupuk organik

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman, Sumbar bersama BPS setempat mengambil ubinan KSA padi di persawahan di daerah itu. (Antara/HO-DPPP Pariaman)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meningkatkan sosialisasi penggunaan pupuk organik kepada petani setempat guna memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi pertanian.

"Saat ini kesuburan tanah sawah sudah mulai rusak akibat (masifnya) penggunaan pupuk kimia sehingga untuk memperbaikinya dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DPPP Marlina Sepa di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan saat sosialisasi pihaknya mendorong agar petani menggunakan pupuk yang mudah didapatkan salah satunya memanfaatkan jerami dengan cara menyebarkannya di sekitar sawah untuk dibiarkan membusuk sehingga dapat menjadi pupuk alami.

"Jerami yang ada jangan dibakar, tapi diolah menjadi pupuk organik," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya ia meminta pemilik lahan untuk mengawasi pelaksanaan panen karena pada saat tersebut orang yang memanen membakar jerami agar lahan terlihat bersih padahal hal itu dapat merugikan bagi kesuburan tanah.

Ia menyampaikan pupuk kimia dapat merusak tanah karena bisa mematikan zat yang bagus untuk kesuburan sehingga semakin lama digunakan maka tanah menjadi keras dan kesuburan tanah menjadi berkurang yang kemudian mempengaruhi produktivitas.

"Apalagi dosis yang diaplikasikan berlebihan, penggunaan yang berlebih tidak akan berpengaruh pada peningkatan produksi," kata dia.

Ia mengatakan Pariaman telah didukung oleh pemerintah pusat untuk mewujudkan penggunaan pupuk organik di daerah itu dengan memberikan bantuan sejumlah alat produksi pupuk organik pada 2022.

"Bantuan itu berupa tempat dan mesin pengolahan kompos, sekaligus ternak sapinya," ujarnya.

Ia menyebutkan setidaknya daerah itu telah memiliki lima rumah produksi pupuk organik namun masih terkendala dengan produksi yang masih sedikit. Karena bantuan itu pihaknya tidak saja telah menyosialisasikan terkait manfaat penggunaan pupuk organik kepada petani namun juga melatih petani membuat pupuk.

Adapun lokasi pengolahan pupuk organik tersebut yaitu di Desa Balai Kurai Taji, Padang Birik-birik, Batang Tajongkek, Simpang, dan Marunggi.

Ia menambahkan bantuan produksi pupuk organik tersebut akan dimanfaatkan dengan baik oleh pihaknya untuk mengedukasi petani serta memperbaiki kesuburan tanah di daerah itu.