BPBD Padang beri kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumbar

id BPBD Padang

BPBD Padang beri kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumbar

Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memberi kuliah umum bagi para mahasiswa di kampus Universitas Muhammadiyah Sumbar pada Selasa (24/9).

Dalam kegiatan bernama "BPBD Padang Goes To Campus" itu pihaknya menghadirkan narasumber dari pihak BMKG, Komunitas Siaga Tsunami (Kogami), serta dari BPBD sendiri.

"Kuliah umum ini digelar dalam rangka menyambut hari kesiapsiagaan bencana tingkat Kota Padang yang akan diperingati pada 30 September nanti," kata Kepala Pelaksan BPBD Padang Hendri Zulviton di Padang.

Ia mengatakan program BPBD Goes To Campus merupakan bentuk kegiatan edukatif yang digelar pihaknya dengan sasaran para mahasiswa di perguruan tinggi.

Harapannya kegiatan tersebut dapat merangsang kesadaran para mahasiswa akan mitigasi bencana serta meningkatkan pemahaman mitigasi.

Dalam kuliah umum para mahasiswa diberikan materi tentang pentingnya kesiapan menghadapi bencana terutama dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami.

Hal ini berkaitan dengan prediksi para ilmuwan yang menyebutkan Sunbar memiliki potensi gempa bumi dengan skala Megatrusht, walaupun tidak bisa dipastikan kapan dan dimana bencana akan terjadi.

"Edukasi terus diperbanyak untuk meningkatkan kesiapan, kalangan mahasiswa diharapkan mampu menjadi duta kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat," katanya.

Para mahasiswa diberikan pemahaman tentang langkah-langkah medis dalam situasi darurat dan bencana, serta bagaimana menjaga kesehatan korban di lapangan.

Hendri mengatakan mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan, dan dengan pemahaman yang tepat mereka dapat membantu memperkuat kesiapsiagaan komunitas di sekitar lingkungan.

Selain UMSB, kegiatan BPBD Goes To Campus juga diselenggarakan di Politeknik Kesrhatan (Poltekse) Kemenkes Padang yang fokus pada peran tenaga kesehatan dalam penanganan bencana.

Menurut Hendri kegiatan edukasi itu juga dimaksudkan untuk mengenang gempa bumi dahsyat yang melanda Sumatera Barat pada 30 September 2009.