Lubukbasung (ANTARA) - Wartawan Antara Sumbar yang bertugas di Kabupaten Agam Yusrizal meluncurkan buku tentang konservasi dengan judul Konservasi dalam Catatan Jurnalistik saat memperingati Hari Harimau Sedunia pada 29 Juli 2024.
Buku memiliki sebanyak 172 halaman itu dengan 16 sub judul yang merupakan artikel telah dipublikasi di Antara.
"Ada 16 judul dalam buku tersebut tentang konservasi berupa penyelamatan harimau sumatera, beruang madu, bunga rafflesia, kawasan konservasi, pohon terbesar di dunia, ikan di lindungi dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan buku tersebut mulai digarap semenjak awal 2022, saat penanganan konflik manusia dengan harimau sumatera di Maua Hilia, Nagari atau Desa Salareh Aia, Kecamatan Palembayan dengan judul 41 Hari Menyelamatkan Harimau Sumatera di Maua, Agam.
Saat penanganan konflik tersebut, ikut turun bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar selama 41 hari mulai identifikasi laporan, penghalawan, pemasangan kandang jebak, mencari keberadaan satwa dan evakuasi harimau sumatera.
"Ini pengalaman pertama saya dalam penanganan konflik dan saat evakuasi harimau sumatera, tangan saya sempat terkena cakaran harimau," katanya.
Ia menambahkan seluruh tulisan yang dibuat tersebut merupakan catatan perjalanan, karena hampir 90 persen turun ke lokasi baik di Agam, maupun Pasaman Barat dan Pasaman.
Dengan keterlibatan langsung penanganan konflik, maka banyak pengalaman yang didapat dan bahkan ketemu satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya di lapangan bersama petugas BKSDA Sumbar.
"Setidaknya saya sudah empat kali ketemu sama harimau sumatera dengan jarak hanya 10 meter," katanya.
Ia mengakui buku ini diterbitkan berkat dukungan BKSDA Sumbar terutama Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar Ade Putra dan petugas BKSDA Sumbar.
Setelah itu dukungan Centre for Orangutan Protection (COP), Kepala Biro Antara Sumbar Irwan Arfa, kawan-kawan wartawan Antara Sumbar dan wartawan lainnya.
Atas dukungan itu, buku tersebut selesai selama dua tahun dan buku tersebut telah dibedah di Universitas Andalas Padang, Jumat (5/7) dan Canduang, Kabupaten Agam, Senin (22/7).
"Mudah-mudahan buku yang saya terbitkan ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat terkait pentingnya konservasi tersebut, sehingga satwa dilindungi bisa lestari," katanya.
Sementara Kepada Biro Antara Sumbar Irwan Arfa memberikan apresiasi kepada Yusrizal yang telah menerbitkan buku tentang catatan perjalanan selama menjalankan tugasnya.
"Ini merupakan karya yang luar biasa seorang wartawan dan tidak semua wartawan yang memiliki karya seperti ini," katanya.
Kedepan, ia berharap untuk tetap eksis dalam membuat artikel sehingga ada lagi buku yang lainnya.
Berita Terkait
ANTARA kembangkan potensi jurnalis muda lewat pelatihan Persma Ternate
Kamis, 5 Desember 2024 17:55 Wib
DPR minta ANTARA, TVRI, dan RRI tak pikirkan kompetisi dengan swasta
Selasa, 3 Desember 2024 4:21 Wib
Ketua Komisi VII DPR apresiasi LKBN ANTARA karena tidak andalkan APBN
Selasa, 3 Desember 2024 4:20 Wib
Komisi VII DPR dorong ANTARA-RRI tingkatkan kreativitas pemberitaan
Selasa, 3 Desember 2024 4:19 Wib
Dirut ANTARA usul ke DPR agar koresponden luar negeri diperkuat lagi
Senin, 2 Desember 2024 16:04 Wib
Pj Bupati Flotim salurkan bantuan ANTARA bagi korban erupsi Lewotobi
Senin, 2 Desember 2024 4:51 Wib
Pemkab Flotim: Terima kasih bantuan LKBN ANTARA bagi korban erupsi
Minggu, 1 Desember 2024 15:25 Wib
Antara Sumbar-UDD PMI Padang kolaborasi menggelar aksi donor
Kamis, 21 November 2024 14:11 Wib