Kemenag Solok perkuat moderasi beragama ciptakan harmoni bertetangga

id Kemenag Solok, perkuat moderasi beragama, harmoni bertetangga

Kemenag Solok perkuat moderasi beragama ciptakan harmoni bertetangga

Kemenag Kota Solok, Sumatera Barat saat mengadakan sosialisasi moderasi beragama ciptakan harmoni bertetangga di Kota Solok. ANTARA/HO-Diskominfo Solok.

Solok (ANTARA) - Kemenag Kota Solok, Sumatera Barat memperkuat moderasi beragama sebagai upaya untuk menciptakan harmoni dalam hidup bertetangga bagi masyarakat di daerah setempat.

Kepala Kantor Kemenag Kota Solok Mustafa di Solok, Ahad mengatakan moderasi beragama merupakan sikap, cara dalam mengamalkan ajaran agama yang selalu mengedepankan sikap toleransi, harga-menghargai, hormat-menghormati di tengah perbedaan dan cara pengamalan agama satu sama lain.

Moderasi beragama dalam hidup bertetangga penting untuk menciptakan harmoni dan hubungan yang baik antar tetangga, terlepas dari perbedaan keyakinan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama, dapat membantu menciptakan lingkungan tetangga yang damai, harmonis, dan penuh penghargaan terhadap perbedaan.

“Moderasi beragama merupakan program kementerian agama agar perbedaan yang terjadi tidak menjadikan kita disintegrasi atau pecah belah," ucap dia.

Bahkan banyak negara yang ingin seperti Indonesia yang tidak pernah ada pertikaian antar agama, budaya, dan ras.

Selain itu, Mustafa mengatakan sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia butuh orang lain karena manusia punya keterbatasan. Semua perbedaan diharapkan menjadikan kita semakin solid, kokoh, dan semakin timbul rasa simpati, di atas simpati ada empati.

"Dalam hidup bermasyarakat banyak yang berbeda, ada yang berbeda paham, suku, mazhab, adat, budaya. Ini merupakan kehidupan yang beragam, majemuk dan heterogen," ucapnya.

Di samping itu, Musfa Hengki selaku Penyuluh Agama Islam KUA Tanjung Harapan menyampaikan tausiah tentang hidup bertetangga. Orang yang memuliakan tetangga adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Tidak beriman seseorang, yaitu orang yang membuat tetangganya merasakan ketidaknyamanan. Ada sembilan kewajiban terhadap tetangga yang diuraikan Ustad Musfa.

Musfa menegaskan pentingnya untuk menciptakan hubungan yang baik dengan tetangga, termasuk menghormati privasi mereka, berkomunikasi secara terbuka, dan menawarkan bantuan ketika diperlukan.

Hal ini dapat memperkuat ikatan komunitas dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan mendukung bagi semua yang tinggal dan bekerja di dalamnya.