Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun anggaran 2024 telah menyalurkan dana senilai Rp6 triliun untuk pembiayaan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Untuk perumahan, APBN kontribusinya sangat besar. Untuk tahun ini, kami telah mencairkan FLPP sebesar Rp6 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Hasil dari penyaluran anggaran tersebut yaitu 78.733 unit rumah yang dimanfaatkan oleh MBR dengan nilai Rp9,56 triliun.
Dengan demikian, sejak dilaksanakan pada 2010 hingga 31 Mei 2024, program FLPP telah menyalurkan bantuan sebanyak 1.477.312 unit rumah dengan nilai penyaluran mencapai Rp136,2 triliun.
“Ini perlu dipahami masyarakat, bahwa APBN sudah hadir lebih dulu dengan jumlah yang sangat besar untuk sektor perumahan,” ujar Menkeu.
Dana FLPP merupakan dana bantuan pembiayaan perumahan yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2010 bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memperoleh kemudahan memiliki rumah pertamanya.
Melalui FLPP, MBR memperoleh fasilitas bantuan pembiayaan perumahan dengan fitur suku bunga tetap 5 persen, uang muka ringan, dan jangka angsuran yang panjang hingga 20 tahun.
Pada saat itu, dana FLPP dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP).
Kemudian sesuai peran BP Tapera sebagai Operator Investasi Pemerintah, melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2021 tentang Mekanisme Pengalihan Dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera, pada tanggal 22 Desember 2021 dana FLPP beralih ke BP Tapera, berikut dengan izin penyaluran FLPP yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan pada tanggal 17 Februari 2022.
Tahun ini, BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 170.000 unit rumah dengan nilai Rp13,72 triliun bersumber dari DIPA APBN 2024 dan Pengembalian Pokok sebesar Rp7,8 triliun.
Adapun realisasi per 21 Juni 2024 tercatat sebanyak 82.555 unit Rumah Tapera senilai Rp10,029 triliun.
Dalam menyalurkan dana FLPP Rumah Tapera, BP Tapera bekerja sama dengan bank penyalur sebagai lembaga penyedia jasa keuangan serta para asosiasi pengembang perumahan sebagai pihak penyedia hunian.
BP Tapera bekerja sama dengan 37 perbankan yang berasal dari bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun BPD (Bank Pembangunan Daerah), baik konvensional maupun syariah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: APBN salurkan Rp6 triliun untuk pembiayaan rumah