Pemkot Bukittinggi dan Kemenag pastikan kesiapan fisik CJH 2024

id Pemkot Bukittinggi

Pemkot Bukittinggi dan Kemenag pastikan kesiapan fisik CJH 2024

Kegiatan pembinaan kebugaran jasmani yang digelar Pemerintah Kota Bukittinggi dan Kementerian Agama. Sebanyak 334 calon haji mengikuti program ini untuk memastikan kondisi fisik jelang ibadah haji dilakukan (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Menyambut musim Haji Tahun 1445 Hijriyah atau 2024 ini, Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Bukittinggi mengikuti pembinaan kebugaran yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi bersama Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi di Lapangan Ateh Ngarai, Jumat.

Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza mengatakan salah satu pembinaan kesehatan yang dilakukan dengan pembinaan kebugaran jasmani.

"Ini merupakan salah satu bagian dari sistem pembinaan kesehatan jamaah haji di puskesmas. Pengukuran kebugaran Calon Jamaah Haji ini ditujukan untuk menentukan program latihan yang sesuai porsi atau kondisi fisik masing-masing," kata Linda.

Ia menyebut sebanyak 334 orang jemaah mengikuti pengukuran kebugaran untuk mengetahui kondisi tubuh memastikan kebugarannya dalam kategori baik, cukup, atau kurang.

"Berdasarkan hasil kondisi tersebut, tim dokter akan memberikan rekomendasi latihan fisik yang sesuai untuk masing- masing calon haji,” kata dia.

Kepala Kantor Kemenag Bukittinggi, Eri Iswandi menyampaikan kegiatan ini penting dilakukan karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah fisik yang memerlukan waktu cukup lama dan di laksanakan di luar negeri yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan negara Indonesia, sehingga memerlukan kondisi tubuh yang bugar.

“Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang bugar, CJH harus mempersiapkannya jauh-jauh hari dengan cara berlatih fisik atau berolahraga. Selain itu, kami juga himbau pada jamaah regular dan cadangan, untuk segera melakukan pelunasan pada hari ini,” kata dia

Staf Ahli Wali Kota, Johny, menyampaikan, pembinaan kesehatan merupakan upaya pembinaan yang dilakukan kepada perorangan atau kelompok calon jamaah haji, secara paripurna pada semua tahap penyelenggaraan ibadah haji.

"Kegiatan ini dilakukan sejak calon jamaah haji mendaftar sampai kembali ke tanah air. Pembinaan kesehatan jamaah haji di tanah air berawal dari tingkat puskesmas setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan," kata Johny.

Menurutnya, pemastian kesehatan fisik dilakukan bagi jamaah haji yang sehat maupun jamaah haji yang beresiko tinggi setelah dilakukan pemeriksaan rujukan.

"Semoga jamaah diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah dalam menjalankan ibadah haji nanti," katanya.