Solok (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok, Sumatera Barat melakukan pendistribusian logistik pemilu 2024 untuk wilayah terpencil, terdalam, dan terluar (3T) menggunakan mobil dobel gardan.
Ketua KPU Kabupaten Solok Hasbullah Alqomar di Solok, Selasa mengatakan yang dimaksud daerah 3T tersebut adalah Kecamatan Tigo Lurah.
Ia mengatakan akses menuju daerah tersebut masih sangat sulit, bahkan untuk mengantarkan logistik ke sana terpaksa menggunakan mobil dobel gardan dan mobil terabas.
"Karena material jalan menuju daerah itu masih berupa tanah dan berlumpur. Ditambah lagi saat ini kondisi cuaca yang sering hujan di Kabupaten Solok. Sehingga menyebabkan akses jalan semakin sulit ditempuh kendaraan roda empat maupun roda dua," ujar dia.
Ia menyebutkan terdapat dua jorong di Kecamatan Tigo Lurah tersebut yang sangat sulit dilalui, yakni Jorong Tigo Jangko terdapat dua tempat pemungutan suara (TPS) dan Jorong Lubuk Tareh terdapat dua TPS.
Kendati demikian, kata dia seberat apa pun tantangannya serta sesulit apa pun medan jalan yang ditempuh, logistik pemilu tersebut harus tetap didistribusikan dan sampai dengan selamat ke daerah tujuan.
Bahkan untuk pendistribusian logistik Pemilu ke daerah itu, kita terpaksa harus melewati Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya.
"Alhamdulillah logistik tersebut sudah sampai di Jorong Tigo Jangko dan Lubuk Tareh dengan selamat pada malam tadi," ucap dia.
Lebih lanjut ia mengatakan daerah lainnya yang dirasa kesulitan untuk pendistribusian logistik pemilu adalah di Kecamatan Payung Sekaki. Terdapat satu jorong yang susah ditempuh oleh mobil. Namun masih bisa menggunakan kendaraan rado dua.
"Kemudian juga ada di Kecamatan Pantai Cermin, yakni di Jorong Lubuk Rasam. Namun alhamdulillah sudah berhasil juga kita distribusikan," kata dia.
Alqomar juga menyebutkan pada Pemilu 2024 ini, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Solok sebanyak 287.151 orang pemilih. Para pemilih ini tersebar di 1.360 TPS di 17 kecamatan.
Lebih lanjut, ia mengatakan khusus untuk distribusi logistik di wilayah 3T dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ketat. Begitu juga dengan tempat lain juga dilakukan hal yang sama.
Di mana seluruh logistik dibungkus menggunakan plastik baik di bagian dalam dan di luar dan ditutupi menggunakan terpal saat pengangkutan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan basah dari hujan karena saat ini sedang musim penghujan, kemudian medan yang dilalui sulit dan berlumpur termasuk harus menggunakan mobil dobel gardan ke Kecamatan Tigo Lurah.