Padang Panjang (ANTARA) - Sejak terjadi erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember lalu, Polres Padang Panjang, Sumatera Barat, mengerahkan tim yang terdiri dari tim medis dan personel lainnya untuk membantu melakukan evakuasi sampai selesai proses pencarian korban.
Pasca erupsi, Polres Padang Panjang juga menurunkan tim yang di pimpin Aipda Alfian bersama Bripka Agus Wiyandi untuk melakukan kunjungan dan trauma healing terhadap dua orang korban erupsi yang masih di rawat di RSUD kota Padang Panjang, yaitu korban atas nama Widya Azmul Fadly dan Tita Cahyani.
Kapolres Padang Panjang AKBP Donny Bramanto S.I.K melalui Kabag SDM Kompol Jefri, mengatakan Trauma healing diberikan membantu mereka untuk mengatasi rasa takut, kecemasan, dan stress yang dapat muncul setelah mengalami peristiwa traumatis seperti erupsi Gunung Marapi.
"Ini sangat penting untuk memberikan dukungan psikologis kepada korban dan keluarganya terkait dampak emosional dan psikologis yang mungkin mereka alami saat ini," kata Kompol Jefri, di RSUD kota Padang Panjang, Rabu (13/12).
Ia menjelaskan, tim juga melakukan dialog dengan keluarga korban dan mengatakan bahwa hari ini korban atas nama Widya akan menjalankan operasi ke dua dan membutuhkan darah golongan O sebanyak 2 kantong.
"Pada kesempatan itu salah seorang dari Tim ada yang mempunyai darah golongan yang sama kemudian langsung saja berinisiatif untuk mendonorkan darah kepada Widya, sama sama kita doakan kedua korban segera pulih dan bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa," sebut Kabag SDM
Kunjungan dan berikan trauma healing kepada korban erupsi gunung Marapi di RSUD oleh Polres Padang Panjang tersebut disambut baik pihak keluarga korban dan menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan suport yang diberikan.