Bukittinggi (ANTARA) - Lokasi evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang merupakan jalur pendakian mendadak ramai dipadati tim penyelamat gabungan. Selain itu tampak pula kerumunan warga yang dianggap mengganggu proses penyelamatan.
Relawan yang bertugas dalam proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi mengeluhkan warga yang berkumpul di area tanggap bencana hingga hari ini, Selasa.
Kepala PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais mengatakan, pada hari kedua pasca-erupsi, kerumunan warga mulai berduyun-duyun ke jalur evakuasi korban.
Hal ini menurutnya sangat mengganggu aktivitas para relawan yang sedang bertugas di Gunung Marapi.
"Mereka banyak mengganggu jalur evakuasi, ambulance saja susah lewat. Mereka cuma foto-foto, tidak membantu," ujarnya.
Ahmad Jais mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berkunjung ke posko evakuasi untuk sementara waktu hingga seluruh korban ditemukan.
"Kita imbau untuk masyarakat menahan diri. Tidak berkunjung ke Marapi dulu. Karena jalan kita sempit, ambulance lalu lalang, ini akan menghambat proses evakuasi," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta untuk masyarakat dan relawan yang berada di jalan menuju posko untuk dapat menahan kendaraan pengunjung yang tidak berkepentingan.
Hal itu diharapkan Ahmad Jais karena mengingat proses evakuasi hari ketiga pasca-erupsi ini membutuhkan mobilitas tinggi dari ambulance.
"Mengingat agenda di hari-hari terakhir adalah memaksimalkan evakuasi jenazah yang di hari sebelumnya belum dapat dievakuasi," kata dia.
Salah seorang kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Farid (30) mendukung imbauan relawan agar jalur evakuasi dibersihkan dari orang yang tidak berkepentingan.
"Adik saya hingga kini belum ditemukan. Saya melihat terlalu banyak warga sipil tidak berkepentingan naik ke arah gunung, mereka tidak membantu, bahkan kemaren saya melihat sendiri banyak kendaraan sampai ke posko dan itu menghambat evakuasi," katanya.
"Saya juga dilarang tim relawan naik hingga posko pesanggrahan, diminta menunggu, saya patuhi. Saya tidak mau malah menjadi tambahan beban relawan," pungkasnya.
Berita Terkait
Suplai magma Gunung Merapi
Rabu, 24 April 2024 11:34 Wib
Letusan Gunung Ruang picu kilatan petir vulkanik
Kamis, 18 April 2024 19:06 Wib
Menkopolhukam: Kasus pornografi libatkan anak adalah fenomena gunung es
Kamis, 18 April 2024 18:49 Wib
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Pemprov Sumbar akan bangun cekdam antisipasi banjir lahar dingin
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
Pos PGA rekam 564 gempa dangkal Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 5:39 Wib