Padang (ANTARA) - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Andalas (Unand) sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono melantik eks konsultan Bank Dunia Dr Efa Yonnedi sebagai rektor kampus tersebut periode 2023-2028 menggantikan Prof Yuliandri seiring berakhirnya masa jabatannya.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia dan taat kepada Undang-Undang Dasar Negara RI 1945," kata Ketua MWA Sakti Wahyu Trenggono yang diikuti oleh Rektor Unand masa bakti 2023-2028 Efa Yonnedi di Padang, Senin.
Pada pengucapan sumpah jabatan tersebut, Efa berjanji akan menjalankan tugas dengan selurus-lurusnya demi darma bakti kepada bangsa dan negara.
Sebelum mengambil sumpah jabatan rektor baru, Sakti Wahyu Trenggono terlebih dahulu mengingatkan bahwa sumpah yang diucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta tanggung jawab memelihara pancasila dan UUD 1945 hingga tanggung jawab menyejahterakan rakyat.
Selanjutnya, Sakti Trenggono mengatakan dalam menjalankan jabatan, rektor terpilih harus dan wajib menjunjung tinggi etika jabatan, serta bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan rasa tanggung jawab.
"Saya akan menjaga integritas dan tidak menyalahgunakan kewenangan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela," kata Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut yang juga diikuti Efa Yonnedi.
Sementara itu, Rektor Unand periode 2019 hingga 2023 Prof Yuliandri mendoakan agar rektor yang baru saja dilantik sukses menjalankan amanah yang baru saja dipercayakan kepadanya.
"Kami yakin Pak Rektor periode 2023-2028 didukung penuh oleh keluarga. Sebab, akan menyita waktu yang cukup banyak dalam menjalankan tugas," ujarnya.
Sakti Wahyu Trenggono sarankan PTNBH tiru Unand
Ketua Majelis Wali Amanat Unand Sakti Wahyu Trenggono menyarankan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) di Tanah Air untuk mencontoh tata cara pemilihan rektor kampus tersebut.
"Menurut saya, model pemilihan rektor Unand adalah pembelajaran penting untuk demokrasi dan bisa ditularkan ke seluruh PTNBH di Tanah Air," kata Sakti Wahyu Trenggono.
Menurut alumni Institut Teknologi Bandung tersebut, sejak awal dinamika dan intrik proses pemilihan rektor Unand cukup luar biasa. Namun, hal itu merupakan bentuk atau bagian dari demokrasi.
"Namun itulah demokrasi. Hampir sama dengan Pilpres mini," kata Sakti Trenggono.
Dari proses demokrasi pemilihan rektor yang dilakukan, ia berharap model tersebut dapat pula menunjang terwujudnya cita-cita menjadikan perguruan tinggi itu sebagai kampus kelas dunia atau world class university.
Terpisah, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Unand Prof Werry Darta Taifur mengatakan terdapat perbedaan tata cara pemilihan rektor yang baru dengan periode sebelumnya. Perubahan mekanisme itu menyesuaikan perubahan status Unand dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTNBH.
"Pemilihan rektor baru dilakukan MWA dan hasilnya final karena yang menjadi anggota MWA termasuk Mendikbudristek," ujarnya.
Peningkatan kesejahteraan dosen
Usai melantik Efa Yonnedi sebagai Rektor Unand yang baru, Sakti Wahyu Trenggono yang juga Wakil Menteri Pertahanan Ke-8 tersebut mengatakan salah satu kunci mewujudkan kampus kelas dunia ialah memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM) terutama dosen.
"Jadi, tugas pertama (rektor) adalah bagaimana mencari sisi-sisi dari berbagai hal untuk menyejahterakan seluruh civitas academica," ucapnya.
Menurut dia, apabila kesejahteran para dosen dan pegawai di suatu perguruan tinggi tidak diperhatikan dengan serius, maka kemajuan kampus tersebut akan sulit dicapai.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan perguruan tinggi kelas dunia maka tingkat kesejahteraan setiap aparatur harus berimbang dengan tugas atau beban kerja yang diberikan.
"Yang paling hakiki dari umat manusia itu adalah kesejahteraan, setelah kesejahteraan tercapai maka dia bisa berpikir lebih baik lagi," ujarnya.
Dalam sambutannya, Wahyu Trenggono mengatakan perguruan tinggi merupakan sumber riset yang paling murah dan potensial. Sebab, kampus memiliki ribuan SDM yang bergerak di berbagai bidang.
Sementara itu, Rektor Unand masa bakti 2023-2028 Dr Efa Yonnedi mengatakan mengaku terharu atas kepercayaan yang diberikan pemerintah, stakeholder internal maupun eksternal, hingga para sesepuh universitas tersebut.
Dalam sambutannya, eks konsultan Bank Dunia itu mengutip pernyataan Abu Bakar Ash Siddiq ketika diangkat menjadi pemimpin.
"Saya hanyalah manusia biasa, dan saya bukanlah manusia yang terbaik di antara kita semua. Apabila Bapak Ibu dan saudara melihat perbuatan saya benar maka dukunglah. Tapi, bila kita melihat perbuatan saya salah maka luruskanlah".
Ia mengatakan Unand merupakan produk sejarah yang membanggakan anak bangsa, dan memiliki warisan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, riset yang bermanfaat dan pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan serta meningkatkan kemajuan bangsa dan negara.
"Saya bersama tim berjanji untuk mempertahankan dan meningkatkan warisan prestasi tersebut," kata Efa.
Sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum, Unand dituntut memberikan bukti nyata serta komitmen meningkatkan mutu dan daya saing institusi guna memajukan pendidikan tinggi Indonesia dan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
Dalam sambutannya, Efa mengakui transformasi besar yang dilakukan Unand tidak lepas dari peran Rektor Unand masa bakti 2019-2023 Prof Yuliandri. Sebab, Prof Yuliandri dinilai telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam memimpin proses transformasi Unand.
Perguruan tinggi bukan hanya tentang pemeringkatan dan gelar tapi lebih dari itu, bagaimana terus berinovasi beradaptasi dengan perubahan dan memberikan kontribusi nyata pada masyarakat dan bangsa.
Sebagai bukti kontribusi Unand terhadap bangsa, kampus yang diresmikan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta tersebut berhasil menjadikan gambir sebagai bahan baku utama pembuatan tinta.
Tinta yang dihasilkan tersebut akan digunakan dalam pesta demokrasi lima tahunan tepatnya 14 Februari 2024. Hal itu menjadi bukti kontribusi Unand dalam persoalan-persoalan bangsa.
"Ke depan saya ingin mengajak kita semuanya untuk terus bersatu seperti Pak Rektor Yuliandri tadi berpesan terus bersinergi, dan bekerja keras menghadapi tantangan-tantangan yang tidak mudah," ajak dia.
Tambahan informasi, sebelum dilantik sebagai Rektor Unand periode 2023-2028, Efa Yonnedi pernah menempati beberapa jabatan strategis dalam maupun luar negeri di antaranya konsultan Bank Dunia, Komisaris Utama Bank Nagari hingga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand.***