Gelanggang Arang 2023, WTBOS milik dunia

id Gelanggang Arang 2023,WTBOS,Sawahlunto,Padang,Sumbar,Unesco

Gelanggang Arang 2023, WTBOS milik dunia

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatera Barat, Undri, SS, M.Si, menegaskan WTBOS milik dunia. (ANTARA/ Isril)

Padang Panjang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengelar kegiatan Galanggang Arang anak nagari merawat warisan dunia di stasiun kereta api Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (7/11). Kegiatan ini salah satu upaya untuk mengaktivasi pemanfaatan warisan dunia tambang batu bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia pada tahun 2019 lalu dan salah satunya stasiun kereta api Padang Panjang yang merupakan bagian dari WTBOS itu sendiri.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Kemendikbudristek Provinsi Sumatera Barat Undri, SS, M.Si, menyebutkan Warisan Tambang Batu bara Ombilin Sawah Lunto bukan hanya milik Sawahlunto saja atau Indonesia saja, tapi milik dunia.

“Pemahaman ini harus disampaikan bahwasanya ada makna filosofi dari warisan tambang batu bara ombilin Sawahlunto (WTBOS). WTBOS itu tidak saja Sawah Lunto, tapi ada 8 Kabupaten Kota yang terikat dengan dokumen Unesco itu sendiri, yang ikatannya adalah rel kereta api di Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kota Padang,” kata dia saat menghadiri pembukaan Galanggang Arang.

Menurut dia, pemahaman narasi besar dari WTBOS harus dirubah, bahwasanya WTBOS bukan milik Sawah Lunto saja tapi juga milik dari 7 kabupaten/ kota tersebut.

“Dalam pemahaman kemajuan kebudayaan ada 4 pilar utama yang harus dipahami dalam rangkaian kegiatan Galanggang Arang diantaranya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, keempat-empatnya inilah yang harus kita aktivasi, baik itu cagar budaya maupun objek pemajuan kebudayaan yang ada dalam undang-undang cagar budaya maupun dalam undang-undang pemajuan kebudayaan,” jelas dia.

Dari segi perlindungan bagaimana rel kereta api yang yang membentang yang menghubungkan kabupaten kota tersebut maupun stasiunnya bisa dilindungi dengan baik, dikembangkan dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat dengan membina komunitas-komunitas yang ada di sekitar WTBOS

“Dirjen kebudayaan, melihat posisi aktivasi-aktivasi yang dilakukan tidak terlepas dari bagaimana WTBOS bisa digerakan dengan melindungi cagar budaya maupun objek pemajuan kebudayaannya, mulai dari tradisi lisan dengan kenangan stasiun atau rel kereta api yang ada, tradisi didaerah, pengetahuan tradisional, olahraga tradisional dan sebagainya bisa kita gerakan dalam rangkaian Gelanggang Arang WTBOS,” sebut Undri.

Galanggang Arang anak nagari merawat WTBOS diisi dengan pagelaran kesenian, dialog budaya, lokakarya dibuka secara resmi Pj. Sekda Kota Padang Panjang Winarno Dahlan. ME dihadiri Kepala Bagian Aset PT KAI Divre II Sumbar.

Kurator Galanggang Arang DR. Dede Pramayoza, kegiatan ini adalah yang pertama digelar di Kota Padang Panjang, dipilihnya stasiun Padang Panjang tidak terlepas dari kisah masa lalu stasiun Padang Panjang yang menjadi penghubung tiga jalur kereta penting ke arah Padang, Sawahlunto dan Bukittinggi. (*)