Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat memperoleh dana alokasi khusus (DAK) sebanyak Rp107,5 miliar dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran (APBN) 2024.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison di Arosuka, Selasa mengatakan sesuai dengan surat dari Kementerian Keuangan perihal penyampaian rincian dan alokasi transfer ke daerah tahun anggaran 2024, pemerintah Kabupaten Solok telah berhasil mendapatkan DAK fisik dengan total Rp107,5 miliar.
Medison menyebutkan bahwa dana tersebut terbagi ke beberapa Dinas di Kabupaten Solok.
"Alokasi DAK di masing-masing dinas dan program beragam, yang terendah mulai dari Rp500 juta dan terbesar mencapai puluhan miliar Rupiah,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kabupaten Solok merupakan daerah yang terbesar di Sumbar yang menerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat pada tahun 2024 mendatang.
“Berkat kerja keras dan perjuangan seluruh OPD Kabupaten Solok ke pemerintahan pusat dalam mengawal setiap usulan DAK, alhamdulillah untuk tahun anggaran 2024 Kabupaten Solok mendapatkan DAK terbesar se-Sumatera Barat,” ujarnya.
Selain itu, Medison merincikan, SKPD Pariwisata (Tematik Penguatan Destinasi Wisata Prioritas) mendapat alokasi dana sebesar Rp2,7 miliar, SKPD Lingkungan Hidup (Tematik Penguatan Destinasi Wisata Prioritas) dengan alokasi dana sebesar Rp3 miliar.
Industri Kecil dan Menengah dengan alokasi dana disetujui sebesar Rp500 juta, Jalan (Tematik Penguatan Destinasi Wisata Prioritas) dengan alokasi dana disetujui sebesar Rp7,2 miliar.
Jalan (Tematik Kawasan Sentra Produksi Pangan) dengan alokasi dana disetujui sebesar Rp9,1 miliar.
Kemudian jalan (Mendukung Konektivitas Daerah) dengan alokasi dana sebesar Rp7,2 miliar. Irigasi (Tematik Kawasan Sentra Produksi Pangan) dengan alokasi dana disetujui sebesar Rp6,8 miliar.
Lebih lanjut, bidang pertanian (Tematik Kawasan Sentra Produksi Pangan) dengan alokasi dana sebesar Rp10,9 miliar. Pendidikan PAUD sebesar Rp1,4 miliar, SD sebesar Rp24 miliar, SMP sebesar Rp13,8 miliar dan SKB sebesar Rp1,1 miliar.
Perpustakaan dengan alokasi dana Rp521 juta. Kesehatan (Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan intervensi Stunting serta Penguatan Sistem Kesehatan) dengan alokasi dana sebesar Rp15,6 miliar.
“Terakhir, Keluarga Berencana dengan alokasi dana disetujui sebesar Rp3,2 miliar,” ucap Medison.