Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat di Lubuk Basung, Senin, mengatakan Polres Agam mengerahkan sebanyak 300 personil, Satpol PP 50 orang, pegawai KPU Agam 30 orang dan lainnya.
"Seluruh komponen yang terlibat dalam simulasi tersebut melakukan peran masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, rangkaian simulasi mulai dari adanya komplen dari masyarakat yang tidak puas dengan hasil pemungutan suara.
Setelah itu, warga tersebut melaporkan kepada warga lain sehingga massa berdatangan untuk menolak hasil pemilihan itu.
"Massa menolak hasil pemilihan, sehingga terjadi bentrok dengan aparat pengaman dan aparat melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga massa membubarkan diri," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan itu bentuk antisipasi kepolisian dalam tahapan Pemilu apabila terjadi gejolak-gejolak yang terjadi.
Gejolak tersebut bisa dilaksanakan dengan tindakan sesuai standar operasional prosedur yang sesuai dengan aturan yang ada.
"Apabila ada gejolak maka anggota bisa mengantisipasi dengan standar operasional prosedur," katanya.
Sementara Sekretaris Daerah Agam Edi Busti memberikan apresiasi kepada Polres Agam yang telah melakukan tindakantindakandan ini bentuk antisipasi ketika terjadi kekacauan dalam Pemilu, akibat masyarakat tidak puas dengan hasilnya.
Pihak kepolisian telah menyiapkan diri untuk melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi setiap tahapan Pemilu.
"Kita berharap pelaksanaan Pemilu di Agam berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.