Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat meresmikan rumah cegah stunting di daerah itu, sebagai upaya menekan angka prevalensi stunting atau mewujudkan tekad saat ini ialah "Zero New 2025" (tidak ada lagi kasus stunting untuk tahun 2025).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Solok, dr Ola Prianti di Solok, Senin mengatakan, rumah cegah stunting sudah dimulai sejak satu tahun yang lalu di daerah itu.
"Bahkan telah mendapatkan hasil yang signifikan di mana saat ini kita telah berhasil melakukan intervensi sebanyak 15 anak dari 22 orang yang mengalami stunting," ucap dia.
Ia mengatakan, tekad saat ini ialah "Zero New 2025" di mana tidak ada lagi kasus stunting baru yang timbul di Kabupaten Solok untuk tahun 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Medison mengapresiasi keberadaan rumah cegah stunting Kabupaten Solok di mana ini merupakan bentuk usaha tenaga kesehatan dalam melakukan pencegahan kasus anak/balita gagal tumbuh atau kerdil.
"Kami yakin inovasi ini merupakan salah satu upaya yang dibutuhkan untuk kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Selain itu, Pengawasan Pasar Modal Kantor OJK Provinsi Sumbar juga memberikan bantuan berupa mobil ambulance yang untuk Kabupaten Solok, khususnya Puskesmas Jua Gaek.
Kasubag Pengawasan Pasar Modal Kantor OJK Sumbar Rahmad Hidayah berharap bantuan CSR berupa ambulance tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok.
Pemberian Ambulance ini merupakan salah satu bentuk CSR dalam memenuhi tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat bermanfaat sehingga memaksimalkan mutu kesehatan di Kabupaten Solok.
Di samping itu, Sekda Kabupaten Solok Medison mengapresiasi atas bantuan yang diterima Puskesmas Jua Gaek tersebut.
Menurutnya kepedulian Pasar Modal Indonesia dalam memberikan bantuan Ambulance kepada Puskesmas Jua Gaek merupakan rahmat untuk kita semua, sehingga dapat lebih meningkatkan mutu kesehatan di Kabupaten Solok.