Lubukbasung,- (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengadakan sosialisasi Pemilu 2024 dan simulasi cara pemungutan suara bagi pemilih pemula penyandang disabilitas di daerah itu di Lapangan SLBN 1 Ampek Angkek, Rabu.
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Agam Hendra Susilo di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan sosialisasi dan simulasi diikuti pelajar SLBN 1 Ampek Angkek, SLB Mutiara Agam Mandiri, SLB Etnik Kreatif Nusantara, SLB Baso, SLB Kita Sama, SLB Muftia Rahma, dan SLB Amanah Bunda.
"Peserta sosialisasi dan simulasi sekitar puluhan orang dari tujuh SLB tersebut," katanya didampingi Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Agam Okta Muhlia.
Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan agar pemilih pemula disabilitas mengetahui pelaksanaan pemilu dan mampu mengantisipasi pelanggaran.
Setelah itu, katanya, mereka bisa memahami tata cara pelaksanaan pemilihan karena mereka langsung dibekali materi pemilu saat simulasi.
"Kita memberikan beberapa materi terkait pemilu agar peserta tidak sebatas berpartisipasi menggunakan hak pilih, namun ikut mengawal dan mengawasi berjalannya tahapan pemilu," katanya.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan pemilu, kata dia, maka peserta akan mampu mencegah dan mengawasi jika terjadi hal di luar jalur.
Dia mengatakan pelaksanaan pemilu tinggal sekitar enam bulan lagi. Semua pemilih memiliki peran dan kedudukan yang sama sesuai amanah UUD 1945.
Untuk itu, paparnya, pelajar disabilitas perlu difasilitasi dan dibekali ilmu dalam menggunakan hak pilihnya. "Ini dalam rangka agar mereka tidak kesulitan dalam memberikan hak pilih nantinya," katanya.
Ia mengatakan jumlah pemilih disabilitas di daerah itu sebanyak 3.573 orang yang terdiri atas fisik 1.444 orang, tunarungu 188 orang, intelektual 372 orang, tunawicara 339 orang, mental 982 orang, dan netral 249 orang.
Sementara itu, Kepala SLBN 1 Ampek Angkek Azizah menyambut baik kegiatan sosialisasi dan simulasi dalam memberikan pengetahuan bagi disabilitas.
"Dengan kondisi yang spesial, maka siswa-siswi yang merupakan pemilih pemula membutuhkan pengetahuan tentang pemilu sehingga mereka tidak kesulitan nantinya," katanya.