Dosen PNP latih perangkat Desa Sikapak Timur buat desain grafis

id PNP, pengabdian masyarakat,desa sikapak timur

Dosen PNP latih perangkat Desa Sikapak Timur buat desain grafis

Tim Pengabdian Masyarakat PNP foto bersama di Desa Sikapak Timur, Pariaman. (ANTARA/HO-Doc.Pribadi)

Padang (ANTARA) - Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Padang (PNP) memberikan pelatihan desain grafis kepada perangkat Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman

Pelatihan diberikan dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk Penerapan Iptek Masyarakat (PIM), yang merupakan salah satu dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini antara lain Benny Chandra, Ika Yuanita, Elni Sumiarti, dan Gustina.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Benny Chandra, pelatihan ini diikuti oleh 13 orang perangkat desa Sikapak Timur Kabupaten Padang Pariaman.

“Pelatihan berlangsung enam bulan, dimulai dari pengurusan perizinan, kemudian pertemuan tim memberikan materi pentingnya pengetahuan dan pemahaman dari perangkat desa tentang desain grafis dalam memaksimalkan efektivitas komunikasi visual terhadap urusan pemerintahan dan layanan masyarakat yang ingin disampaikan, selanjutnya akan di evaluasi program ini," kata Benny pada 11 Juni 2023.

Ia menjelaskan, Perangkat Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman merasa kesulitan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat seputar program dan kebijakan dari pemerintah, karena minimnya pemahaman dan pengetahuan terhadap media yang digunakan.

Hingga saat ini, program dan kebijakan umumnya disampaikan melalui spanduk dan beberapa media online lainnya, seperti website desa, instagram, dan youtube channel.

Namun, belum optimal untuk meningkatkan atau menampakkan citra dan branding dari Desa Sikapak Timur secara keseluruhan.

Ditambah lagi dengan rutinitas pekerjaan Perangkat Desa untuk mempelajari teknik pembuatan desain grafis yang lebih menarik dan dapat mendapatkan feedback dari masyarakat.

“Permasalahannya, Desa Sikapak Timur belum memiliki Keterampilan (soft skill) terkait desain grafis Perangkat Desa karena sifatnya non-teknis juga masih minim, sehingga lebih banyak dikerjakan oleh pihak ketiga (diupahkan),"ujarnya.

Hal ini tentu dapat menyebabkan capaian-capaian dari pemerintah desa tidak diketahui masyarakat secara utuh.

Padahal, potensi Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara cukup banyak yang perlu diangkat citranya dan dipromosikan seandainya Perangkat Desa memiliki kreativitas dalam mengkomunikasikannya secara visual melalui desain grafis.

Sebagai contoh, Desa Sikapak Timur terkenal dengan minuman jahe untuk menjaga kesehatan dan menghangatkan tubuh dengan label “Kujare Manjah”; bordiran/sulaman; hasil pertanian dan tanaman hortikultura yang beragam yang menjadi produk unggulan dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Terakhir, Desa Sikapak Timur juga telah memiliki satu lapangan sepak bola mini “Persikatim” yang menggunakan program dana desa.

Dengan menggunakan desain grafis berbasis aplikasi sebagai media komunikasi visual untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan layanan masyarakat akan lebih efektif.

Output yang diharapkan dari pelatihan desain grafis cukup relevan dan dapat menjadi solusi permasalahan yang berkaitan dengan minimnya dasar-dasar desain grafis, keterbatasan waktu untuk menguasai aplikasi, dan minimnya tingkat penguasaan teknologi informasi untuk membuat visual layanan Pemerintahan Desa dapat dipahami oleh masyarakat sekitar.

Disamping itu, peningkatan keterampilan (soft skill) melalui pelatihan ini juga relevan dengan wujud nyata dari Perangkat Desa dalam menyongsong pembangunan di perdesaan yang handal (literasi) digital, Tambah Benny

Kepala Desa, Sikapak Timur Kabupaten Padang Pariaman Bapak Syawirman. M.kom menyampaikan terima kasih kepada Tim Pengabdian Dosen Jurusan Administrasi Niaga PNP yang telah memberikan pelatihan ini.

Melalui pemanfaatan desain grafis bisa mengkomunikasikan layanan pemerintahan dan kemasyarakatan dalam rangka pembangunan perdesaan yang lebih baik dan tepat sasaran.

“Hal ini juga dapat menjadi pijakan dalam menyongsong tuntutan pembangunan perdesaaan yang memiliki Perangkat Desa dengan literasi digital dan menjadi pelopor terciptanya kewargaan dan desa digital dengan sistem informasi grafis yang dapat dipahami oleh masyarakat serta stakeholder lainnya”, tambah Syawirman.*