DPR ingatkan pemeliharaan alat di Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar

id Bencana alam, bmkg, komisi v, waspada bencana alam,padang

DPR ingatkan pemeliharaan alat di Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal bersama anggota Komisi V lainnya meninjau Stasiun Klimatologi Kelas II Sumatera Barat (Sumbar) di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis, (25/5). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal mengingatkan BMKG khususnya Stasiun Klimatologi Kelas II Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan pemeliharaan alat-alat yang ada di stasiun tersebut untuk mencegah kesalahan informasi apabila terjadi musibah.

"Keberadaan stasiun ini sangat vital sekali. Sebab, salah satu peran BMKG ialah memberikan informasi gempa bumi, cuaca, iklim, dan sebagainya," kata anggota Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis.

Hal tersebut disampaikannya tersebut saat meninjau langsung alat-alat yang ada di Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar yang berada di Kabupaten Padang Pariaman.

Sebagai daerah rawan bencana alam ditambah adanya patahan Semangko, BMKG, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama kabupaten dan kota harus lebih mengoptimalkan aspek pencegahan salah satunya terus memastikan alat-alat yang digunakan berfungsi dengan baik.

Dari hasil tinjauannya bersama beberapa anggota Komisi V DPR yang salah satunya bermitra dengan BMKG, Iqbal mengatakan secara umum alat-alat tersebut berfungsi dengan baik.

Namun, beberapa alat yang tidak berfungsi dengan optimal perlu ditindaklanjuti bersama. Khusus alat pendeteksi kekuatan gempa bumi, lulusan Western University tersebut mendorong BMKG khususnya Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar meningkatkan kapasitas alat.

"Tidak hanya itu, alat-alat yang berkaitan dengan cuaca yang di Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar ini juga harus ditingkatkan," kata dia.

Sementara itu, Plt Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan untuk wilayah Sumbar potensi ancaman bencana yang terjadi ialah banjir rob, tsunami, gempa bumi, banjir, longsor dan lain sebagainya.

"Bencana di Sumbar ini bisa disebut geo-hidrometeorologi," kata dia.

Sebagai daerah rawan bencana alam, Provinsi Sumbar termasuk wilayah yang mempunyai stasiun terlengkap atau sesuai dengan kondisinya. Pertama, Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang yang bertugas memberikan informasi tentang gempa dan tsunami.

Kedua, Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar yang bertugas menyampaikan prakiraan hujan secara berkala, prakiraan musim, dan informasi lainnya. Berikutnya, Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau yang difungsikan memberikan informasi bagi penerbangan.

Keempat, Sumbar juga memiliki Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur yang bertugas menyampaikan informasi seputar cuaca maritim seperti gelombang tinggi, pasang surut, hingga banjir rob.

Terakhir ialah Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) yang berada di Bukit Kototabang Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Perlu diketahui, hanya ada 30 stasiun GAW di dunia dan salah satunya berada di Sumbar.

"Hanya ada 30 di dunia dan salah satunya ada di Sumbar," ujarnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPR ingatkan pemeliharaan alat di Stasiun Klimatologi Kelas II Sumbar