Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 untuk mendongkrak perekonomian daerah.
"Serapan APBD berpengaruh cukup besar untuk menggerakkan roda perekonomian karena itu perlu ditingkatkan setidaknya sesuai target yang ditetapkan," katanya di Padang, Jumat.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman, serapan anggaran pada awal tahun seringkali masih rendah. Grafiknya akan meningkat menjelang akhir tahun. Namun dengan perencanaan yang baik harusnya serapan anggaran tersebut bisa direalisasikan secara merata sejak awal tahun.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Wardarusmen, mengatakan Pemprov Sumbar terus berupaya mencapai target dalam realisasi anggaran. Meski begitu tetap ada kendala dalam pelaksanaan.
Ia mengakui realisasi serapan anggaran Pemprov Sumbar pada triwulan pertama 2023 masih rendah. Minimnya capaian kinerja tersebut karena yang kurang tepat dalam perencanaan.
"Kita lihat memang ada terjadi deviasi dalam realisasi fisik maupun keuangan," ujarnya.
Dikatakannya, pada umumnya deviasi tersebut karena perencanaan kegiatan yang kurang tepat, sehingga ketika tahun anggaran berjalan masih terjadi pergeseran anggaran.
"Jadi ketika program dan kegiatan yang direncanakan tidak tepat atau tidak sesuai rencana, maka harus dilakukan pergeseran. Kadang untuk pergeseran dapat dilakukan dengan cepat, kadang tidak," ujarnya.
Dari data Pemprov Sumbar terhitung 29 Maret 2023 realisasi fisik Pemprov Sumbar jauh di bawah target, yakni baru mencapai 14,4 persen dari target 24, 41 persen atau ada deviasi hingga 10 persen.
Begitu juga dengan realisasi keuangan, baru terealisasi 6,3 persen dari target 16,05 persen dengan total anggaran Rp6,7 triliun. Angka itu juga terjadi keterlambatan yang cukup tinggi, hanya terealisasi Rp427,9 miliar.
Dari kinerja itu, lima OPD realisasi anggaran tertinggi yakni Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah mencapai 21,58 persen. Diikuti Inspektorat 17,69 persen, Bappeda 17,09 persen, RSJ HB Saanin mencapai 16,58 persen, dan BPSDM Sumbar dengan realisasi 16,11 persen.
Sedangkan lima OPD dengan realisasi terendah adalah BPKAD yang terlihat masih 0 persen, Biro Kesra baru mencapai 0,76 persen, Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) bari 0,85 persen, Dinas Peternakan baru 2 persen, dan Dispora Sumbar baru 2,15 persen.
"Angka itu adalah angka yang di-input oleh OPD sendiri. Semoga ke depan serapan makin tinggi," katanya.
Berita Terkait
DPRD: APBD 2025 harus akomodir transisi kepemimpinan usai Pilkada
Sabtu, 2 November 2024 15:59 Wib
Pemkot Pariaman susun R-APBD 2025 berpedoman pada RPD 2024-2025
Selasa, 29 Oktober 2024 16:12 Wib
Pemkot Pariaman ajukan R-APBD 2025 Rp665,6 miliar ke DPRD
Senin, 28 Oktober 2024 14:32 Wib
Pemkab Pesisir Selatan tampik defisit APBD-P 2024
Senin, 14 Oktober 2024 9:06 Wib
Pemkab Agam estimasi APBD pada 2025 sebesar Rp1,56 triliun
Senin, 30 September 2024 14:11 Wib
Mahyeldi-Vasko tegaskan komitmen 10 persen APBD untuk pertanian
Minggu, 29 September 2024 8:38 Wib
DPRD Solok Selatan Setujui APBD Perubahan 2024 Rp930,686 miliar
Senin, 23 September 2024 18:48 Wib
Pemkot Pariaman usulkan pendapatan pada APBD-P 2024 Rp663,3 miliar
Senin, 23 September 2024 16:22 Wib