Ketahuan curi uang kotak amal masjid, remaja di Bukittinggi dihajar massa sebelum diamankan polisi

id polresta bukitinggi,bekuk pelaku pencurian kotak amal masjid ,berita bukittinggi,berita sumbar

Ketahuan curi uang kotak amal masjid, remaja di Bukittinggi dihajar massa sebelum diamankan polisi

Petugas kepolisian mengamankan pelaku pencurian kotak amal masjid dari amukan massa di Bukittinggi. (Antara/Al Fatah)

Bukittinggi, (ANTARA) - Seorang remaja diamankan petugas kepolisian di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat setelah sempat dihajar massa karena ketahuan mencuri uang kotak amal di sebuah masjid di daerah setempat, Selasa.

"Warga geram dengan aksi pelaku inisial R (17) yang terciduk membongkar beberapa kotak amal yang ada di Masjid Darussalam, Guguak Randah, ia sempat dihajar sebelum diamankan," kata Bhabinkamtibmas Kelurahan Campago Guguak Bulek Polresta Bukittinggi, Bripka Okriadi.

Ia menyebut aksi pelaku diketahui pertama kali sekitar pukul 11.30 WIB oleh marbut masjid melalui tayangan kamera pengintai dari dalam ruangan pengurus masjid.

"Marbut atas nama Ifdal (23) bersama dua rekannya sengaja mengintai pelaku karena curiga dengan gerak geriknya saat masuk masjid yang dalam keadaan kosong," kata Okriadi.

Sebelum dipergoki, pelaku sempat berpura-pura tidur, setelahnya mencongkel kotak amal dan mengambil sejumlah uang.

Marbut bersama rekannya kemudian mengejar pelaku dan membuat warga sekitar ramai ke lokasi dan ikut mengamankan pelaku.

"Pelaku ini sempat melawan hingga akhirnya beberapa warga terpancing emosi kemudian mengikatnya ke tiang masjid sebelum dibawa polisi," kata seorang warga setempat, Fauzal.

Ia mengatakan dari pengakuan pelaku, aksi pencurian kotak amal sudah dilakukan oleh pelaku sejak lama dengan beberapa lokasi masjid sebagai korbannya.

"Orangtua pelaku juga kami hadirkan hingga pingsan tak sadarkan diri karena tidak menyangka dengan ulah anaknya," katanya.

Pelaku kemudian dibawa oleh Satuan Reskrim Polresta Bukittinggi untuk ditindaklanjuti lebih jauh terkait lokasi masjid lain yang kemungkinan pernah menjadi korbannya. (*)