Polresta Padang terus dalami peristiwa penculikan anak di SDN 14 Gurun Laweh

id Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap,Polresta Padang,berita padang

Polresta Padang terus dalami peristiwa penculikan anak di SDN 14 Gurun Laweh

Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap saat memberikan keterangan pers di Padang, Senin (31/1). (ANTARA/FathulAbdi)

Padang, (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terus mendalami peristiwa dugaan penculikan anak yang dilaporkan terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Gurun Laweh kota setempat pada Senin (31/1).

"Sampai saat ini kami masih terus mendalami dengan menurunkan personel untuk melakukan pemeriksaan lapangan," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Ferry Harahap di Padang, dalam jumpa pers di Padang, Selasa.

Ia mengatakan personel melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian dimana seorang siswa dilaporkan hendak diculik saat itu.

Pemeriksaan di tempat kejadian perkara untuk mencari petunjuk serta saksi yang diperlukan, pada Senin pihak kepolisian melalui personel Bhabinkamtibmas juga telah mendatangi lokasi.

Informasi yang diperoleh sampai sekarang baru sebatas keterangan dari siswi yang diduga hendak diculik oleh orang tidak dikenal.

"Itu yang terus kami dalami dan kembangkan, memeriksa seluruh kemungkinan untuk mendapatkan fakta sebenarnya," jelasnya.

Sebagai bentuk antisipasi, lanjutnya, Polresta Padang akan mengerahkan personel untuk melaksanakan patroli sekolah saat jam-jam pulang sekolah.

Patroli dimaksud bertujuan untuk menghindari berbagai potensi serta ancaman yang bisa menyasar anak-anak ketika keluar dari sekolah.

Pada bagian lain, Polresta Padang tetap mengharapkan kewaspadaan dari masyarakat agar sama-sama menjaga anak dari tindakan penculikan.

Dedy menyarankan orang tua agar memperhatikan jam pulang anak, jangan membiarkan anak pulang sendiri, dan mengedukasi anak agar menolak jika dijemput oleh orang asing.

"Pihak sekolah juga diminta untuk teliti ketika melepas anak pulang sekolah, jangan sampai dijemput oleh orang lain selain keluarga. Intinya perkuat komunikasi antara guru dan orang tua," jelasnya. (*)