IPSI Padang Pariaman upayakan silat tradisi jadi ekstrakurikuler sekolah

id silat tradisi,ipsi padang pariaman,ekstrakulikuler

IPSI Padang Pariaman upayakan silat tradisi jadi ekstrakurikuler sekolah

Ketua IPSI Padang Pariaman, Sumbar Dedi Salim (kanan). (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Parik Malintang (ANTARA) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan silat tradisi masuk menjadi salah satu ekstrakurikuler sekolah.

"IPSI tidak saja silat prestasi namun juga tradisi. Kami telah berkomunikasi secara personal dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman agar menjadikan silat ekstrakurikuler di sekolah," kata Ketua IPSI Padang Pariaman Dedi Salim di Parik Malintang, Senin.

Agar upaya tersebut dapat terealisasi, katanya pihaknya akan membuat surat resmi dari organisasi terkait usulan menjadikan silat sebagai salah satu ekstrakurikuler.

Menurutnya regenerasi pesilat tradisi harus terus dilakukan karena seni bela diri tersebut merupakan budaya Minangkabau yang harus dipertahankan.

Oleh karena itu, IPSI setempat siap melatih siswa mulai dari SD hingga SMP di daerah itu untuk belajar silat tradisi namun sebelum itu diperlukan kerjasama dengan dinas terkait di pemerintah setempat.

Ia menyampaikan menjadikan silat tradisi sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah merupakan salah satu program kepengurusan organisasi tersebut periode 2022-2026.

"Kami sekarang juga sedang mempersiapkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan berkomitmen menggunakan atlet sendiri," katanya.

Dalam waktu dekat, kata dia pihaknya akan melakukan seleksi untuk mengikuti Porprov serta pelatihan untuk pelatih, juri dan wasit.

Ia menyebutkan saat ini jumlah perguruan silat di Padang Pariaman sekitar 30 silat tradisi dan 13 silat prestasi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat Martias Wanto meminta pemerintah daerah (Pemda) di daerah itu mengembangkan silat tradisi ke sekolah-sekolah guna mempertahankan seni bela diri Minangkabau tersebut.

"Silat prestasi jalurnya ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan KONI ini mendapatkan hibah pemerintah. Tapi kadang-kadang silat tradisi agak sering terlupakan karena silat tradisi tidak masuk ke KONI," kata Martias Wanto saat Pelantikan Pengurus IPSI Padang Pariaman di Parik Malintang.

Ia mengatakan untuk mengembangkan silat tradisi di daerah oleh pemerintah dapat dilakukan melalui bidang kebudayaan sehingga seni bela diri tersebut dapat berkembang.

Ia menyampaikan pengembangan silat tradisi tidak hanya sekadar mempertahankan kebudayaan namun seni bela tersebut sebagai cikal bakal silat prestasi.