Yogyakarta, (Antara) - Calon menantu Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X, Angger Wibowo diwisuda menjadi abdi dalem keraton, dan memperoleh gelar serta nama Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Calon suami dari putri keempat Sultan, GRAj Nurabra Juwita itu diwisuda oleh Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Hadiwinoto atas nama Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Bangsal Kasatriyan Yogyakarta, Senin. Wisuda juga dilakukan kepada GRAj Nurabra Juwita sebagai calon pengantin yang menyandang gelar dan nama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu. Pengageng Tepas Dworopuro Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jatiningrat mengatakan, telah menjadi tradisi dan budaya keraton setelah putri Sultan menerima lamaran calon pengantin pria, sebelum dinikahkan calon pengantin pria diwisuda terlebih dulu menjadi abdi dalem dan mendapatkan nama serta gelar baru. "Kedua nama dan gelar baru bagi kedua calon mempelai keraton, yakni KPH Notonegoro dan GKR Hayu itu masing-masing mempunyai sejarah panjang dan penuh arti dan disesuaikan dengan kondisi riil saat ini," katanya. Menurut dia, nama Notonegoro diberikan kepada Angger Wibowo dengan sejarah bahwa ketika Patih Danurejo terakhir berhenti, peran eksekutif diambil Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi kepala daerah dan Paku Alam VIII sebagai wakil kepala daerah. "Beliau membentuk Tim Radyopati berisi tiga orang sebagai sekretaris dan asisten kepala daerah. Salah satunya adalah Notonegoro yang guru besar UGM menantu Patih Danurejo VIII," katanya. Ia mengatakan gelar dan nama GKR Hayu untuk GRAj Nurabra Juwita juga disandang oleh putri Sultan Hamengku Buwono VI dengan GKR Hageng. GKR Hayu menikah dengan Paku Alam IV, tetapi kemudian berpisah karena tidak menurunkan putra. GKR Hayu kemudian menikah lagi dengan Bupati RM Adipati Aryo Hadiningrat dan menurunkan putra menjadi Bupati Jepara RM Adipati Arya Sasraningrat yang menikahi Rr Ngatirah dan berputri RA Kartini yang setelah dewasa menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat dan berputra RM Susalit. "Nama GKR Hayu juga diberikan untuk putri Sultan Hamengku Buwono II yang berpasangan dengan GKR Kencono Wulan. GKR Hayu dengan RT Natadiningrat yang menjadi Paku Alam II putra dari BPH Notokusumo," katanya. Menurut dia, setelah prosesi wisuda bagi kedua calon mempelai tersebut selanjutnya akan dilakukan prosesi nyantri pada 20 Oktober 2013, siraman (21/10), akad nikah, panggih, kirab, dan resepsi pernikahan (22/10). "Akad nikah dilaksanakan di Masjid Panepen Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, kirab dimulai dari keraton menuju Kepatihan, dan resepsi pernikahan diselenggarakan di Bangsal Kepatihan," katanya. (*/sun)
Berita Terkait
Maruli Simanjuntak dilantik sebagai kasad Rabu siang
Rabu, 29 November 2023 9:44 Wib
Polres Solok tangkap pelaku penganiayaan menantu hingga tewas
Rabu, 23 Agustus 2023 16:40 Wib
PDIP resmi usung menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution di Pilkada Medan
Selasa, 11 Agustus 2020 11:56 Wib
Menantu Wiranto: Kondisi Menkopolhukam semakin membaik
Kamis, 17 Oktober 2019 12:52 Wib
Menantu Wiranto: Mohon doanya
Selasa, 15 Oktober 2019 18:54 Wib
Iriana Jokowi berkelakar cari menantu untuk Kaesang saat memberi kuis kepada siswi SMA
Senin, 16 September 2019 13:32 Wib
Ayah, anak dan menantu terlibat pencucian uang narkoba
Jumat, 12 Juli 2019 14:36 Wib
Bobby Nasution lebih pilih urus bisnis ketimbang PSSI
Selasa, 18 Juni 2019 14:27 Wib
