Etape II Tourde PDRI mengingat perjuangan empat hari di Dharmasraya

id tour de PDRI 2022,Tour de PDRI Dharmasraya

Etape II Tourde PDRI mengingat perjuangan empat hari di Dharmasraya

Upiak Isil, salah seorang influencer Sumbar ikut meramaikan Tour de PDRI etape II Dharmasraya. (ANTARA/ist)

Pulau Punjung (ANTARA) - Etape II Tour de PDRI di Kabupaten Dharmasraya menjadi salah satu upaya untuk mengingatkan generasi muda tentang daerah yang pernah menjadi pusat perjuangan menyambung nyawa NKRI dalam peristiwa Agresi Belanda II pada 1948-1949.

"Dharmasraya tidak bisa dilepaskan dari sejarah PDRI. Ketua PDRI Mr. Syadruddin Prawira Negara menetap selama empat hari di Sungai Dareh dalam gerilya PDRI pada 31 Desember 1948 hingga 3 Januari 1949," kata Kepala Badan Kesbangpolimnas Sumbar, Jefrinal Arifin saat melepas peserta Tour de PDRI di Pulau Punjung, Kamis.

Ia mengatakan sebagai pengingat peristiwa itu tersebut Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan rutin menggelar Tour de PDRI setiap tahun di daerah yang pernah dilewati rombongan PDRI selama bergerilya selama delapan bulan.

"Kita berharap dengan kegiatan ini, masyarakat Sumbar secara khusus dan Indonesia secara umumnya bisa mengingat sepenggal sejarah yang menjadi penyelamat bangsa saat Agresi Belanda II. Saat Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M.Hatta ditangkap oleh Belanda," katanya.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Sumbar, Asril mengungkapkan konsep Tour de PDRI tahun 2022 memadukan antara balap sepeda, eksplorasi sejarah PDRI serta promosi wisata.

"Konsep ini untuk mendukung program Visit Beautiful West Sumatera 2023, katanya.

Sementara itu Asisten I Sedakab Dharmasaraya M. Yusuf mengatakan Dharmasraya adalah salah satu daerah yang dilalui oleh Ketua PDRI, Syafrudin Prawiranegara. Meski tidak lama, namun masih ada sejumlah situs-situs sejarah yang terjaga saat ini.

"Kita masih punya pesangrahan, rumah tempat Mr Syafrudin Prawiranegara menggelar rapat bersama dengan Gubernur Sumatera Tengah. Foto-fotonya rapat di rumah tersebut masih kita simpan,"sebutnya.

Untuk itu, Kabupaten Dharmasraya katanya akan mengampungkan dan mengingatkan kembali titik-titik yang dilalui Syafruddin Prawiranegara agar diketahui oleh generasi selanjutnya.

"Kita kembali rangkai dan kembali satukan bahwa PDRI itu keberadaanya sangat dirasakan atau sangat penting bagi NKRI ini,"katanya.

Dikatakannya, di Dharmasraya jejak PDRI ada di Sungai Dareh. Ada bangunan tempat rombongan Syafruddin bermusyarwarah. Di Sungai Dareh disebut pesangrahan. Ke depan objek itu akan direnovasi oleh pemerintah.

Ke depan Pemkab Dharmasraya akan terus mengenalkan pada generasi muda, bahwa Sungai Daerah pernah menjadi Ibu Kota Negara. Begitu juga keterlibatan Pemkab Dharmasraya untuk menggaungkan sejarah tersebut.

"Ini momentum bagi kita mengenalkan sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI melalui PDRI. Untuk itu kita melibatkan masyarakat dalam kegiatan ini,"ujarnya.

Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Punjung, Yulius menyebut sejarah tentang PDRI di Sungai Dareh sebelumnya masih gelap bagi masyarakat setempat.

Baru pada 2020, saat dilaksanakan Seminar tentang PDRI di Dharmasraya oleh sejarawan UNP, diketahui peran Sungai Dareh dalam perjuangan PDRI.

"Pengetahuan ini harus dirawat bahkan terus digali," katanya.

Dharmasraya menjadi tuan rumah etape II Tour de PDRI 2022 setelah sebelumnya dibuka di Solok Selatan. Puluhan pesepeda mengikuti tour yang melewati titik-titik bersejarah yang pernah dilewati oleh rombongan PDRI.

Pesepeda dilepas oleh Forkopimda di halaman kantor Bupati Dharmasraya.***