Portofolio Saham Gaya Millenial

id SAHAM GAYA MILENIAL

Portofolio Saham Gaya Millenial

Ilustrasi - Pekerja memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/aa)

Padang (ANTARA) - Investasi yang dilakukan dipasar modal tidak bisa lepas dari risk and return, dimana untuk mendapatkan return yang tinggi investor harus bersedia menanggung risk yang tinggi, atau dikenal dengan istilah high risk-high return. Salah satu penentu bagi investor dalam memaksimalkan return di pasar modal adalah informasi. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat, relevan dan akurat dan kemampuan investor dalam menganalisa informasi tersebut sangat penting dalam investasi. Suatu pasar modal dimana investor menentukan pilihan investasinya berdasarkan informasi yang cepat, tepat, relevan, dan akurat (pasar modal yang efisien), mengakibatkan harga saham mencerminkan informasi tentang saham tersebut dan akan mengurangi tindakan spekulasi. Sehingga tujuan utama dari pasar modal sebagai tempat investasi dapat tercapai. Sesuai dengan filosofi yang dibawa oleh Warren Buffet yang juga dikenal sebagai “The Intelligent Investor” bahwa jangan pernah berinvestasi pada sesuatu yang anda tidak mengerti. Harga adalah sesuatu yang kalian bayar, namun nilai dari investasi itu sendiri lah yang harus kalian dapatkan pada akhirnya dalam bentuk pengembalian investasi di masa depan. Kesuksesan forecasting kinerja keuangan dalam jangka pendek dan jangka panjang merupakan elemen penting dalam membentuk investasi yang menguntungkan bagi investor. Penentuan harga suatu saham biasanya dikaitkan dengan informasi kondisi yang akan mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan dan informasi yang berkaitan dengan tren harga. Penentuan ini dikenal dengan analisis fundamental dan teknikal. Analisis fundamental adalah analisis yang digunakan untuk mengukur nilai intrinsik suatu saham dengan melihat kondisi makro ekonomi, industri dan individu perusahaan. Sedangkan analisis teknikal adalah analisis yang digunakan untuk mempelajari aktivitas pasar menggunakan data pasar masa lalu untuk kemudian dianalisis agar dapat melihat tren harga tertentu. Analisis ini sebagai dasar dari investor dalam menetapkan strategi dalam investasi saham, strategi diterapkan investor untuk mendapatkan kinerja portofolio yang sebanding atau melebihi kinerja pasar.

Miliarder dan Pendiri Amazon salah satu raksasa e-commerce di dunia, Jeff Bezos sebagaimana dalam surat untuk pemegang saham menuliskan bahwa setiap kegagalan merupakan kesempatan untuk belajar, berkeskperimen, dan menyempurnakan strategi. Dengan kemajuan teknologi saat ini, informasi yang bisa didapatkan tentu juga sangat cepat untuk diakses. Berkaca dari beberapa orang sukses dalam bidang investasi, justru memulai berinvestasi dari umur yang sangat belia salah satunya Warren Buffet mengawali terjun ke dunia investasi umur 11 tahun. Generasi milenial saat ini tentu sangat dekat dengan disrupsi teknologi, informasi cepat, dan sudah banyak aplikasi online dengan menggunakan smart phone untuk menggali pengetahuan dan pemahaman sehingga siap terjun ke dunia investasi saham. Beberapa aplikasi menawarkan anda berinvestasi, memutuskan untuk mengambil risiko berinvestasi pada saham, pastikan itu terukur.

Investasi saham hari ini juga berada dalam genggaman tangan, kapan pun dan dimana pun. Kebiasaan generasi milenial dan Z pada penggunaan media sosial sudah menjadi budaya hidup, berlomba-lomba setiap hari setiap jam untuk menunjukkan eksistensi dan aktualisasi diri. Konsep budaya ini sangat cocok untuk metode investasi saham jangka pendek, memanfaatkan momentum harga saham hari demi hari, bahkan hitungan menit agar mendapatkan keuntungan harian (intraday return). Berpatokan dari harga bukaan dan penutupan harian, metode intraday momentum bisa mendatangkan keuntungan investasi jangka pendek secara berkelanjutan.

Harga saham bukaan 30 menit pagi di awal yang memberikan return cenderung akan ditutup dengan return di harga 30 menit terakhir. Sebaliknya, saham yang mengalami penurunan harga atau mendatangkan rugi cenderung juga di penutupan akan terus menambah kerugian investasi pada hari itu. Artinya, investor bisa menerapkan strategi ini dengan membeli saham di pagi hari dan menjualnya di sore hari dalam rangka memperoleh intraday return.

Jangan terkecoh dengan volume perdagangan yang terjadi pada hari itu dan sebaiknya jangan dijadikan sebagai indikator utama untuk entry point. Tambahan, sekalipun portofolio saham pada hari sebelumnya mengalami return tinggi belum tentu pada hari berikutnya akan terulang. Pertukaran malam juga dialami oleh saham-saham di pasar saham Indonesia sekarang, tidak ada yg konsisten, tapi konsistenlah dengan strategi intraday return anda.

Masyuri Hamidi, Fajri Adrianto, Nanda, dan Eko Dwi Putra

Fakultas Ekonomi Universitas Andalas