Peningkatan kasus DBD di Pariaman jadikan momentum evaluasi menjaga kebersihan lingkungan

id DPRD Kota Pariaman,kasus DBD di Pariaman,Berita pariaman,Berita sumbar

Peningkatan kasus DBD di Pariaman jadikan momentum evaluasi menjaga kebersihan lingkungan

Ketua DPRD Kota Pariaman, Sumbar Fitri Nota. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat Fitri Nora meminta peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di daerah itu menjadi momentum evaluasi bagi semua pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Karena kalau bicara soal cuaca, tiap tahun kan ada hujan, tinggal bagaimana kita kembali menggalakkan gotong royong untuk membersihkan lingkungan minimal satu kali sebulan," kata Fitri Nora di Pariaman, Senin.

Menurutnya kurangnya pelaksanaan gotong royong membersihkan lingkungan di Pariaman yang terjadi sebelumnya tidak saja karena minimnya penekanan dari Pemkot Pariaman melalui dinas terkait terhadap pemerintah desa dan kelurahan namun juga kesadaran warga yang mulai pudar.

Namun ia mengapresiasi Pemkot Pariaman bersama warga bergotongroyong untuk membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk yang dilaksanakan serentak pada Minggu (9/10).

Ia mengatakan diperlukan kelanjutan dan peningkatan aksi tersebut guna melawan kasus DBD di Pariaman serta menciptakan lingkungan bersih dan menjaga silaturahmi antar warga.

Hal tersebut karena pemerintah memiliki keterbatasan untuk membersihkan lingkungan rumah warga bahkan hingga ke selokan sehingga diperlukan peran dari pemerintah desa, kelurahan, dan warga.

"Jadi kami mohon masyarakat peduli dengan lingkungannya karena kebersihan selokan dan gorong-gorong bukan hanya tanggung jawab pemerintah, apalagi pemerintah memiliki keterbatasan," katanya.

Ia meminta perantau asal Pariaman ikut mengajak warga di daerah itu untuk membersihkan lingkungan rumah. Hal tersebut karena menurutnya perantau memiliki peran besar untuk memberikan masukkan terhadap warga di kampung halaman.

Peningkatan kasus DBD di daerah itu dari sebelumnya pada Agustus 2022 mencapai 108 kasus menjadi 140 kasus pada awal Oktober yang disebabkan karena perubahan cuaca yang tidak menentu.

Terpisah, Asisten II Pemkot Pariaman Elfis Chandra mengatakan pihaknya melaksanakan gotong royong serentak pada Minggu (9/10) dalam rangka menidaklanjuti semakin tingginya angka penderita DBD di daerah itu sehingga daerah itu berstatus kejadian luar biasa.

"Kami membersihkan area dan halaman kantor dan rumah masing-masing serta melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menggalakan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di daerah itu guna mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang pada tahun ini telah mencapai 140 kasus dan bahkan ada yang meninggal dua orang.

"Kejadian Luar Biasa ini sudah tidak bisa lagi kita biarkan, meskipun sebelumnya kami sudah melakukan antisipasi untuk mengatasi DBD terjadi di Pariaman namun (melihat perkembangan kasus) kami harus melakukan aksi PSN 3M Plus," kata Sekretaris Daerah Pariaman Yotta Balad saat Rapat Kordinasi Penanganan Wabah DBD Di Kota Pariaman.

Ia mengatakan kali ini Pemkot Pariaman bakal melakukan aksi PSN 3M Plus besar-besaran dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di daerah itu mulai dari instansi dan lembaga termasuk sekolah melakukan aksi pada Jumat (7/10) sedangkan instansi pemerintahan desa, dasawisma, hingga warga melaksanakan aksi pada Minggu (9/10).