Pemkot Pariaman targetkan realisasi BIAN 95 persen dalam dua minggu

id Pemkot Pariaman,Wali Kota Pariaman,imunisasi BIAN di Pariaman

Pemkot Pariaman targetkan realisasi BIAN 95 persen dalam dua minggu

Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar meninjau pelaksanaan imunisasi BIAN di Pariaman. ANTARA/HO-Diskominfo Pariaman

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menargetkan realisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di daerah itu mencapai 95 persen dalam dua minggu kedepan.

"Perkembangan BIAN di Kota Pariaman saat ini masih sekitar 34 persen dan Kota Pariaman di urutan keempat terbawah dari kabupaten dan kota di Sumbar," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan untuk mengejar target tersebut pihaknya gencar melaksanakan sosialisasi serta imunisasi di sekolah-sekolah di daerah itu untuk menciptakan kekebalan kelompok dengan mencapai realisasi 95 persen.

Sasaran BIAN tersebut yaitu anak dari usia 9 sampai dengan 15 tahun guna memberikan imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewatkan akibat pandemi COVID-19.

"Kami optimis selama dua minggu ini target 95 persen bisa tercapai sehingga tercapai Herd Immunity (kekebalan kelompok) bagi anak-anak, supaya anak-anak kita sehat dan tangguh," katanya.

Ia mengimbau semua seluruh lapisan masyarakat membantu menyosialisasikan BIAN tersebut khususnya kepada orang tua siswa agar generasi di daerah itu kebal dari Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib.

"Kami berharap semua lapisan masyarakat terutama orang tua murid dapat mendukung pelaksanaan imunisasi BIAN ini, jangan takut karena imunisasi ini aman untuk anak," tambahnya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 memiliki target mengejar cakupan imunisasi dasar pada anak yang tertinggal saat pandemi COVID-19.

“Setelah COVID-19 mulai mereda, kita mulai kejar vaksin untuk anak-anak, yakni vaksin dasar dan yang wajib bagi anak,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta.

Pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia, menurut Syahril telah membuat cakupan imunisasi dasar pada anak bangsa sangat berkurang.

Sebab pandemi telah menunda kinerja pemerintah mendistribusikan vaksin pada masyarakat, akibat adanya pembatasan berupa jaga jarak dan menjauhi kerumunan. Berdasarkan data Kemenkes dalam laman resminya, ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.