Simpang Empat, (ANTARA) - Bank Nagari Cabang Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat hadirkan pinjaman murah, mudah dan cepat melalui program Kredit Peduli Usaha Mikro-Solusi Mengatasi Masalah Keuangan atau disingkat KPUM-SiMamak.
"Program ini sudah kita jalankan sejak 29 Agustus 2022 untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat selain program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah ada," kata Pimpinan Bank Nagari Cabang Simpang Empat, Hendri Masri di Simpang Empat, Jumat.
Menurutnya program KPUM-SiMamak ini hadir juga dalam rangka terus mendorong kebangkitan dan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
Keunggulan dari program ini, katanya biayanya lebih ringan, proses lebih cepat dan angsuran lebih rendah dengan sasaran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah, terutama usaha mikro dan kecil.
"Program ini baru berjalan sejak 29 Agustus 2022 dengan realisasi hingga 7 September 14 orang dengan debitur Rp875 juta," katanya.
Ia menyebutkan keunggulan KPUM-SiMamak antara lain adalah persyaratan mudah dan ringan, yaitu punya KTP-Elektronik, punya usaha produktif, ada surat keterangan usaha dan tidak punya pinjaman yang sedang bermasalah (Data SLIK-OJK bersih).
Lalu persyaratan agunan mudah dan ringan, fleksibel dan relatif sama dengan agunan KUR, debitur tidak diwajibkan menyediakan nilai agunan yang minimal sama dengan nilai pinjaman dan biaya administrasi tidak ada.
Plafond pinjaman bisa sampai maksimal Rp250 juta. Suku bunga KPUM-SiMamak (Konvensional) hanya 0,58 persen per bulan atau hanya 7 persen per tahun.
Kemudian, margin KPUM-SiMamak (Syariah) hanya setara 0,58 persen per bulan atau setara 7 persen per tahun.
Jangka waktu pinjaman fleksible sesuai jenis, sifat dan cashflow usaha, yaitu untuk pinjaman modal kerja bisa maksimal 5 tahun dan investasi bisa maksimal 6 tahun.
Cicilan pinjaman yang ringan dan bisa dibayar secara harian, mingguan dan bulanan.
Ia menjelaskan Skim KPUM-SiMamak yang dihadirkan Bank Nagari ini semakin menunjukkan dan membuktikan perhatian dan kepedulian Bank Nagari kepada para pelaku UMKM, terutama usaha mikro dan kecil, yang secara data stastitik paling mendominasi jumlah pelaku usaha di Pasaman Barat dan Sumbar umumnya.
Sektor prioritas dalam program itu yakni pertanian, perkebunan, peternakan perikanan, pariwisata, kuliner, industri rumah tangga dan pedagang kaki lima.
"Tujuannya juga meningkatkan peran Pemkab dalam pengembangan sektor UMKM terutama usaha mikro kecil, menjadi alternatif dalam permodalan, ikut berpartipasi dalam program pemerintah dalam memajukan perekonomian daerah, mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Selain itu juga bisa menjadi sarana untuk mengurangi atau memberantas ketergantungan masyarakat dari jeratan rentenir dan sistem ijon.
Ia menilai program dapat menjadi angin segar dan solusi bagi masyarakat yang selama ini sangat mendambakan adanya akses pinjaman perbankan yang sesuai dan mengerti dengan kondisi mereka yang masih membutuhkan banyak bantuan dan bimbingan, serta dilayani dengan mudah, murah, dan cepat.
"Program ini sudah kita jalankan dan sosialisasinya akan terus ditingkatkan baik melalui spanduk dan sosialisasi langsung," katanya.
Ia berharap kehadiran KPUM-SiMamak banyak usaha mikro dan usaha kecil yang mengajukan pinjaman ini ke Bank Nagari Cabang Simpang Empat. (*)