BBM naik, Forkopimda bagikan bansos ke Ojol dan Sopir di Bukittinggi
Bukittinggi (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat membagikan bantuan sosial (bansos) kepada ratusan warga terkait kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu.
Bansos dibagikan kepada ratusan pengemudi Ojek Online (Ojol) dan sopir angkutan kota, pembagiannya dilaksanakan di halaman Polres Bukittinggi, Selasa.
"Ini untuk membantu masyarakat khususnya terhadap para pengemudi angkutan umum dan angkutan online yang dinilai terdampak pasca kebijakan Pemerintah RI sehubungan dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi di Indonesia," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Wahyuni Sri Lestari.
Ia mengatakan selain membantu warga terdampak, juga untuk membangun tali silaturahmi antara Forkopimda bersama masyarakat khususnya pekerja aktif seperti Ojol dan Sopir Angkutan.
"Penyerahan Bansos tersebut merupakan bentuk silaturahmi Polres Bukittinggi bersama Forkopimda Kota Bukittinggi dengan para pengemudi angkutan umum dan angkutan online Kota Bukittinggi," katanya.
Kapolres Bukittinggi didampingi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Dandim 0304 Agam Letkol CZI Renggo Yudi Ariesko bersama jajaran lainnya.
Bantuan Sosial tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Walikota Bukittinggi kepada para pengemudi angkutan umum dan angkutan online kota Bukittinggi
"Jumlah penerima bantuan saat ini sebanyak 110 paket bantuan sosial, semoga bisa membantu tetap menggerakkan roda perekonomian meskipun BBM naik, Insya Allah selama ada usaha dan doa," kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar.
Penerima bansos dari Ojek Online, Doni menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Bukittinggi dan Forkopimda Kota Bukittinggi atas bansos pasca kenaikan harga BBM ini karena merasa diperhatikan dan terbantu setelah kenaikan BBM.
"Terimakasih sebesar-besarnya, kami merasa tidak sendirian berjuang saat ini, perhatian seperti ini penting bagi masyarakat kecil saat ini, semoga Bantuan Langsung Tunai (BLT) nantinya juga tepat sasaran kepada warga," katanya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menaikkan harga pertalite sebesar Rp2.350 per liter atau setara 30,7 persen dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Harga solar naik sebesar Rp1.650 per liter atau setara 32 persen dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Dan penyesuaian pertamax adalah yang paling kecil, naik Rp2.000 per liter atau setara 16 persen dari sebelumnya Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Bansos dibagikan kepada ratusan pengemudi Ojek Online (Ojol) dan sopir angkutan kota, pembagiannya dilaksanakan di halaman Polres Bukittinggi, Selasa.
"Ini untuk membantu masyarakat khususnya terhadap para pengemudi angkutan umum dan angkutan online yang dinilai terdampak pasca kebijakan Pemerintah RI sehubungan dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi di Indonesia," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Wahyuni Sri Lestari.
Ia mengatakan selain membantu warga terdampak, juga untuk membangun tali silaturahmi antara Forkopimda bersama masyarakat khususnya pekerja aktif seperti Ojol dan Sopir Angkutan.
"Penyerahan Bansos tersebut merupakan bentuk silaturahmi Polres Bukittinggi bersama Forkopimda Kota Bukittinggi dengan para pengemudi angkutan umum dan angkutan online Kota Bukittinggi," katanya.
Kapolres Bukittinggi didampingi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Dandim 0304 Agam Letkol CZI Renggo Yudi Ariesko bersama jajaran lainnya.
Bantuan Sosial tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Walikota Bukittinggi kepada para pengemudi angkutan umum dan angkutan online kota Bukittinggi
"Jumlah penerima bantuan saat ini sebanyak 110 paket bantuan sosial, semoga bisa membantu tetap menggerakkan roda perekonomian meskipun BBM naik, Insya Allah selama ada usaha dan doa," kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar.
Penerima bansos dari Ojek Online, Doni menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Bukittinggi dan Forkopimda Kota Bukittinggi atas bansos pasca kenaikan harga BBM ini karena merasa diperhatikan dan terbantu setelah kenaikan BBM.
"Terimakasih sebesar-besarnya, kami merasa tidak sendirian berjuang saat ini, perhatian seperti ini penting bagi masyarakat kecil saat ini, semoga Bantuan Langsung Tunai (BLT) nantinya juga tepat sasaran kepada warga," katanya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menaikkan harga pertalite sebesar Rp2.350 per liter atau setara 30,7 persen dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Harga solar naik sebesar Rp1.650 per liter atau setara 32 persen dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Dan penyesuaian pertamax adalah yang paling kecil, naik Rp2.000 per liter atau setara 16 persen dari sebelumnya Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.