Satlantas Polres Pariaman catat kerugian akibat kecelakaan sejak Januari capai ratusan juta

id Pariaman,Laka Lantas,Sumbar

Satlantas Polres Pariaman catat kerugian akibat kecelakaan sejak Januari capai ratusan juta

Warga setempat melihat kondisi kendaraan bermotor yang berada di kolong bus yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. (ANTARA/Aadiaat M.S)

Pariaman (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Kota Pariaman, Sumatera Barat mencatat kerugian akibat kecelakaan lalu lintas periode Januari-Juli 2022 mencapai Rp271 juta.

"Jumlah itu berasal dari 108 kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Pariaman," kata Kepala Satlantas Polres Pariaman AKP Amelya di Pariaman, Minggu.

Kecelakaan yang menimbulkan banyak kerugian yaitu pada Mei yang mencapai Rp58.700.000 dengan jumlah kecelakaan 20 peristiwa. Kerugiaan selanjutnya pada Juni yang mencapai Rp56.600.000 dengan jumlah kecelakaan 19 kasus.

Ia mengatakan kecelakaan di wilayah hukum instansi itu yang meliputi Pariaman dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman pada tahun ini mengalami peningkatan yang korbannya didominasi oleh remaja atau pelajar.

"Kami saat ini meningkatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan memperbanyak memasang spanduk," katanya.

Ia menyampaikan pada tahun ini terjadi peningkatan laka lantas di wilayah hukum Polres Pariaman yang salah satunya disebabkan karena meningkatnya intensitas pengendara di jalan raya pasca dihentikannya pembatasan kegiatan masyarakat pada masa pandemi.

Dirinya mengimbau pengendara untuk mematuhi peraturan lalu lintas serta tidak memaksakan diri membawa kendaraan ketika sudah mengantuk atau lelah.

Pihaknya juga berupaya meningkatkan sosialisasi guna menekan kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum instansi itu yang terus meningkat.

"Periode Januari-Juli saja sudah ada 108 kasus sedangkan selama setahun lalu 137 kasus," kata Kepala Satlantas Polres Pariaman AKP Amelya di Pariaman, Jumat.

Ia menyebutkan akibat kecelakaan yang terjadi periode Januari-Juli tersebut setidaknya 22 orang meninggal dunia sedangkan yang mengalami luka ringan 190 orang.

Ia merinci kasus tertinggi terjadi pada Mei yang mencapai 20 kasus kecelakaan, lalu disusul Juni dengan 19 kecelakaan, dan Maret 18 kasus.