Praktisi pariwisata: Bukittinggi harus siap hadapi "ledakan" wisatawan

id bukittinggi,libur lebaran,jam gadang

Praktisi pariwisata: Bukittinggi harus siap hadapi "ledakan" wisatawan

Jam Gadang Kota Bukittinggi. (ANTARA/Alfatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, harus siap menghadapi "ledakan" wisatawan saat libur lebaran karena kelonggaran kunjungan tahun ini seakan menjadi pelampiasan pemudik dan warga untuk kembali mengunjungi kota wisata itu, kata pelaku pariwisata, Muhammad Abdi, .

Muhammad Abdi yang juga merupakan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar itu di Bukittinggi, Kamis, mengatakan tahun 2022 seolah menjadi hari lahirnya kembali pariwisata dan aktivitas masyarakat menuju normal setelah dua tahun sebelumnya dibatasi karena wabah pandemi COVID-19.

"Saat ini adalah masa-masa 'reborn'-nya aktivitas seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menuju perlakuan normal yang pastinya akan berdampak kepada ledakan kunjungan pariwisata serta kenaikan perekonomian masyarakat, khususnya di Bukittinggi sebagai daerah tujuan wisata Sumbar," katanya.

Ia mengatakan, momentum Ramadan dan Lebaran 2022 memberi peningkatan untuk kontribusi daerah di Bukittinggi dengan perputaran uang mengalami puncaknya.

"Kita melihat situasi ekonomi terkini yang dirilis dari Bank Indonesia menyebutkan perputaran uang di Lebaran sekarang ini kurang lebih Rp8.000 triliun, artinya memberi potensi besar terhadap perekonomian Indonesia termasuk juga di Sumatera Barat," katanya.

Ia mengatakan telah melakukan survei dan memastikan hampir seluruh penginapan dan hotel di Bukittinggi telah terisi penuh.

"Ledakan wisatawan ini harus dibarengi dengan kesiapan warga dan pemerintah, karena selama dua tahun terakhir terdiam dan terpuruk, kemudian tiba-tiba melonjak drastis di 2022 ini, kita tidak bisa hanya menyiapkan standar pelayanan ke wisatawan yang biasa saja," ujarnya.

Menurutnya, diperlukan strategi-strategi yang bisa memberikan pelayanan dan kepuasan kepada wisatawan untuk memberikan efek kepuasan kepada wisatawan yang datang.

"Karena tanpa pelayanan yang berbeda dari biasanya, sepertinya nanti akan memberikan efek kurang bagus kepada wisatawan, dimulai dari masalah klasik perparkiran dan pemaksimalan sarana," ujarnya.

Bukittinggi menurutnya harus terlihat lebih baik di mata perantau yang pulang tahun ini dibanding pada kondisi terakhir mereka pulang sebelum pandemi yaitu 2019.

Akan menjadi catatan bagi perantau apalagi kalangan atas dengan latar belakang pendidikan tinggi tentang kondisi kekinian kota Bukittinggi.

"Dan kalau kita mau jujur sebetulnya Pemkot Bukittinggi agak kurang cepat untuk bersiap di situasi lebaran 2022 ini, beberapa akses jalan saja kita lihat di Jalan Perintis kemerdekaan masih memprihatinkan, seharusnya paling tidak memberikan rasa nyaman kepada orang yang lewat," kata dia.

Ia mengatakan, meskipun tidak akan mungkin dibenahi secara total, tetapi pemerintah bisa memberikan piranti yang bisa memberikan rasa aman kepada orang itu baik kendaraan roda dua roda empat dan pejalan kaki.

"Kenangan terindah wisatawan dan perantau yang akan datang tentu harus diberikan dengan usaha maksimal, juga para pedagang jangan sampai sesuka hati menaikkan harga dagangan mereka, semua akan berdampak kepada citra kota," kata Abdi yang aktif membangkitkan potensi wisata di seluruh Sumbar.

Menurutnya, akan menjadi pekerjaan rumah besar dari Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata Bukittinggi serta pihak terkait lainnya untuk menghadapi ledakan wisatawan lebaran nanti.

Industri pariwisata merupakan sektor andalan kota Bukittinggi, banyaknya objek wisata yang menarik menjadikan kota ini dijuluki sebagai “kota wisata” yang banyak diminati oleh para wisatawan.

Kunjungan wisatawan ke Bukittinggi terus meningkat setiap tahunnya sebelum pandemi dan dipastikan akan kembali ramai dikunjungi tahun ini.