Pasaman Barat masih lengkapi data final kerusakan akibat gempa

id Pendataan kerusakan,Gempa pasaman,Dampak gempa pasaman

Pasaman Barat masih lengkapi data final kerusakan akibat gempa

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto saat menggelar rapat koordinasi terkait data final kerusakan akibat gempa, Selasa. 

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat masih melengkapi data final kerusakan akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Saya meminta pihak terkait dapat menyelesaikan kelengkapan data kerusakan dalam kurun waktu tiga hari ke depan," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto usai menggelar rapat koordinasi percepatan data kerusakan gempa di Simpang Empat, Selasa.

Menurut dia semua dinas terkait telah turun ke lokasi untuk mendata rumah-rumah yang terdampak gempa baik kerusakan ringan, kerusakan sedang dan berat.

Namun, terkendala dengan masih banyaknya masyarakat yang berada di tenda-tenda pengungsian di berbagai lokasi, sehingga data yang dibutuhkan belum lengkap atau belum bisa didapatkan.

"Hari kedua usai gempa pada 26 Februari 2022, dinas terkait telah ke lapangan mendata rumah masyarakat yang terdampak. Namun rata-rata masyarakatnya masih berada di tenda-tenda pengungsian. Sehingga tim kita hanya bertemu orang-orang sekitar. Belum semua nama yang didapatkan, jadi datanya juga belum lengkap," jelasnya.

Ia mengatakan baik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB maupun pemerintah provinsi sudah meminta data kepada Pemkab Pasaman Barat.

Sesuai arahan, dari Organisasi Perangkat Daerah terkait sudah memiliki data sendiri, dari nagari juga tentunya sudah mengantongi data. Namun agar tidak menghasilkan perbedaan yang besar, data yang ada perlu disinkronkan kembali.

"Data nama, alamat dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) juga harus disesuaikan," ujarnya.

Ia menyebutkan dimanapun daerah terdampak bencana besar yang datangnya tiba-tiba tentu membutuhkan waktu pendataan yang cukup lama. Bahkan, masa transisi diberikan waktu selama tiga bulan.

Ia berharap kepada masyarakat untuk bersabar kepada pemerintah dalam menjalankan proses itu. Ia mencontohkan untuk membangun hunian sementara diperlukan data yang jelas, kemudian dibuatkan izin dan surat keputusan oleh pemerintah daerah.

"Perlu adanya pengertian dari semua pihak kepada pemerintah untuk sabar dalam proses tersebut. Saya berharap, jangan sampai ada yang tertinggal ketika melakukan pendataan," sebut Risnawanto.

Melalui bantuan aplikasi inaRisk dan disesuaikan dengan fitur yang ada. Kerjasama dan kekompakan diperlukan, dalam menyamakan jawaban atas data-data yang diperlukan.

Dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. 4.038 unit pemukiman rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit dan rusak berat 1.336 unit.

Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit.

-

Pewarta :
Editor: Joko Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.