Simpang Empat (ANTARA) - Perusahaan tambang biji besi PT Gamindra Mitra Kesuma di Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memberdayakan pekerja lokal yang ada di sekitar itu dalam rangka membuka lapangan pekerjaan baru.
"Memberdayakan pekerja lokal sesuai kemampuannya merupakan salah satu komitmen kami untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya," kata Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Gamindra Mitra Kesuma Alamsyah didampingi Wakil Ketua Zul Fikri di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan saat ini jumlah pekerja yang ada 51 orang pekerja lokal, 26 orang diantaranya warga lokal sekitar Air Bangis. Ditambah dengan pekerja asing dari China sebanyak 12 orang.
"Ke depannya jumlah pekerja akan ditambah kalau sudah masuk tahap produksi karena saat ini masih tahap penyiapan konstruksi," katanya.
Dari 26 pekerja lokal itu ditempatkan sesuai kemampuan dan keahlian mereka. Ada yang jadi supir truk jungkit, operator alat berat, administrasi, logistik, tukang penyiapan pembangunan kantor dan lainnya.
"Kami juga terus melatih mereka, jika mampu maka akan dipekerjakan ke posisi yang lebih tinggi," katanya.
Pihaknya membuka seluas-luasnya peluang bagi pekerja lokal yang ada. Terpenting sekali, katanya memiliki attitude atau sikap kepribadian baik, skil dan kemauan bekerja dan ingin maju.
"Jika ketiga itu ada maka akan kami terima dan akan kami latih sehingga mereka memiliki integritas dan skil dalam bekerja," katanya.
Menurutnya saat ini perusahaan butuh penambahan senior staf HRD manager yang berpengalaman. Untuk di lapangan masih butuh empat orang operator loeder dan penambahan supir truk jungkit.
"Jika nanti sudah masuk tahap produksi maka akan banyak penambahan pekerja lagi. Kita membuka peluang bagi warga lokal yang ada," sebutnya.
Pihaknya saat ini sedang tahap penyiapan konstruksi mulai jalan sekeliling lokasi yang akan ditambang, areal perkantoran, pemasangan mesin produksi dan konstruksi bangunan lainnya.
Dua tahapan sudah dilalui yakni eksplorasi dan pra konstruksi. Saat ini penyiapan konstruksi dan selanjutnya produksi penambangan.
"Peralatan yang ada saat ini ada 10 truk jungkit, tujuh louder, empat unit eksavator dan peralatan mesin produksi yang akan dipasang," katanya.
Pihaknya memperkirakan sekitar satu tahun lagi operasi penambangan akan dilakukan jika semua konstruksi sudah siap.
"Dari 163 hektare lahan sesuai Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada hingga saat ini yang dikelola baru 4,3 hektare. Dari hasil kajian potensi biji besi ini cukup untuk cadangan produksi selama delapan tahun," jelasnya.
Gengeral Manager pekerja asing asal China Zang Siyan mengatakan hingga saat ini penyiapan konstruksi berjalan dengan baik.
"Terima kasih atas perhatian dan dukungan Pemkab Pasaman Barat," katanya. *